Perbankan Tanah Air Belum Siap Hadapi Persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN

18-03-2015 / KOMISI XI

Ketua Panja Revisi UU Perbankan Komisi XI DPR RI, Gus Irawan Pasaribu, menilai Perbankan tanah air belum siap menghadapi persaingan di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ketidaksiapan baik dari suku bunga tidak kompetitif, keragaman produk, dan tidak efisiennya bank menjalankan bisnis.

 

Suku bunga tinggi ini dianggap tidak relevan dengan rate negara di ASEAN yang hanya 4-5 persen. Sedangkan, bank di Indonesia mengatrol bunga 6-12 persen. "Secara keseluruhan kami anggap masih sangat tidak siap. Peran otoritas mendorongnya," katanya saat pertemuan dengan Pejabat Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pasar Modal Asuransi, dan Perbankan, Senin (16/3), di Makassar.

 

Pertemuan tersebut untuk meminta masukan terhadap revisi RUU Perbankan yang kembali bergulir dan dipastikan bisa disahkan tahun ini. Otoritas, katanya, juga harus melakukan "intervensi" pembatasan suku bunga utamanya Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

 

Dengan kondisi tersebut, Gus menilai ide holding perbankan cukup relevan untuk mendorong peran perbankan bersaing menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ada tiga bank pelat merah yang diusulkan bersatu membentuk holding untuk kerja sama bisnis strategis di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

 

Gus yang juga Wakil Ketua Komisi XI DPR RI menjelaskan, pembahasan RUU memprioritaskan pengurangan bobot kepemilikan asing pada bank dalam negeri. Dia menilai investor asing sudah terlalu bebas memiliki bank di Indonesia.

 

"Tetapi bank tidak cukup sulit jika ingin ekspansi ke negara mereka," jelasnya. Hanya saja, batas kepemilikan yang diajukan belum final tetapi rencananya hanya 40 persen, kemudian kantor cabang bank asing yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia harus berbadan hukum perseroan terbatas. (and) Foto: Andri/Parle/od

 

BERITA TERKAIT
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...
Komisi XI Minta BI Lakukan Sosialisasi Masif Penggunaan ID Payment
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam-Komisi XI DPR RI menyoroti isu Payment ID yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat. Polemik tersebut terjadi lantaran...
PPATK Jangan Asal Blokir Rekening Masyarakat
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Pemblokiran puluhan juta rekening oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik. Diberitakan di berbagai...