Marwan Cik Asan: NTT Butuh Sentuhan Fiskal Lebih Besar untuk Kejar Ketertinggalan

30-05-2025 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan, saat pertemuan di Manggarai Barat, NTT, Rabu (28/05/2025). Foto: Singgih/vel

PARLEMENTARIA, Manggarai Barat - Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan, menyoroti perlunya intervensi fiskal yang lebih besar dan terarah untuk mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini ia sampaikan saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi XI DPR RI ke Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

 

Menurut Marwan, pemerintah pusat telah mengalokasikan dana transfer ke daerah untuk Provinsi NTT sebesar Rp34,85 triliun pada tahun 2025. Meski secara nominal tergolong besar, namun tantangan geografis NTT yang terdiri dari wilayah kepulauan membuat alokasi tersebut belum mencukupi jika dibandingkan dengan daerah lain yang memiliki karakter geografis berbeda.

 

"Kalau kita lihat kan memang sudah cukup lumayan ya, tetapi dibandingkan dengan wilayah NTT yang lebih banyak kepulauan, ini tentu tidak bisa disamakan dengan wilayah-wilayah yang lebih banyak daratannya," ujar Marwan kepada Parlementaria, di Manggarai Barat, NTT, Rabu (28/05/2025).

 

Marwan menjelaskan bahwa di daerah yang infrastrukturnya telah mapan, anggaran tersebut akan langsung berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun untuk NTT, yang masih menghadapi keterbatasan akses transportasi dan infrastruktur dasar, diperlukan kebijakan fiskal yang lebih spesifik dan berkelanjutan.

 

"Kalau ini diberikan pada daerah yang sudah maju, yang akses transportasinya dan pembangunannya sudah mapan, itu mungkin akan langsung bisa menggerakkan ekonomi lebih cepat. Tapi untuk daerah seperti NTT, angka segitu mungkin belum terlalu cukup," terangnya.

 

Marwan menekankan pentingnya pendekatan fiskal yang tidak hanya mempertimbangkan besarannya, tapi juga karakter wilayah. Ia mendorong agar dana transfer diarahkan pada sektor-sektor prioritas, seperti pembangunan infrastruktur antarwilayah kepulauan, peningkatan akses transportasi, serta sektor riil yang mendukung ekonomi lokal.

 

"Perlu intervensi dengan dana yang lebih besar dan sentuhan fiskal yang lebih terarah untuk mempercepat pembangunan di provinsi NTT ini," tegas Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.

 

Marwan berharap pemerintah pusat ke depan dapat lebih mempertimbangkan kondisi geografis dan tingkat kemajuan daerah dalam merumuskan kebijakan transfer dana, agar tujuan pemerataan pembangunan dan pengurangan kesenjangan antarwilayah dapat tercapai secara optimal. (skr/rdn)

BERITA TERKAIT
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...
Komisi XI Minta BI Lakukan Sosialisasi Masif Penggunaan ID Payment
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam-Komisi XI DPR RI menyoroti isu Payment ID yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat. Polemik tersebut terjadi lantaran...
PPATK Jangan Asal Blokir Rekening Masyarakat
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Pemblokiran puluhan juta rekening oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik. Diberitakan di berbagai...