Komisi XI Dorong Peran OJK dan BI Bantu Pemda Tingkatkan Sektor Pariwisata Bali

Wakil Ketua Komisi XI Fauzi Amro saat memimpin kunjungan kerja reses ke Denpasar, Bali, Rabu (28/5/2025). Foto: Bianca/vel
PARLEMENTARIA, Denpasar - Komisi XI DPR RI melakukan kunjungan kerja reses ke Denpasar, Bali. Kunjungan ini berfokus pada melihat peran konkret Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) dalam mendukung dan meningkatkan sektor pariwisata di Pulau Dewata.
Memimpin kunjungan pada Rabu (28/5/2025), Wakil Ketua Komisi XI Fauzi Amro menyoroti fakta bahwa Bali merupakan penyumbang devisa terbesar bagi sektor pariwisata Indonesia, dengan kontribusi mencapai 44 persen atau kurang lebih Rp107 triliun. Angka ini menegaskan posisi strategis Bali sebagai lokomotif pariwisata nasional.
"Sebagai mitra strategis Komisi XI, kami meminta peran yang konkret, transmisi apa yang dilakukan oleh BI dan OJK," ujarnya kepada Parlementaria, di Denpasar, Bali, Rabu (28/5/2025).
Diskusi dalam kunjungan ini setidaknya menekankan dua konsep penting dari kedua lembaga tersebut. BI memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), sementara OJK memiliki Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD). Komisi XI berharap kedua tim ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya peningkatan sektor pariwisata.
Lebih lanjut, Fauzi juga menekankan perbedaan peran antara BI yang fokus pada aspek makroprudensial dan OJK yang berorientasi pada mikroprudensial. Dengan sinergi kedua lembaga ini, diharapkan dapat memberikan dukungan maksimal kepada pemerintah daerah dalam mendorong kebangkitan dan pertumbuhan sektor pariwisata.
"Oleh sebab itu kita minta kepada dua lembaga ini sebagai mitra strategis kita untuk membantu pemda dalam membantu kontribusi terhadap naiknya sektor pariwisata," jelasnya.
Pariwisata di Bali diakui sebagai sektor yang paling dominan, menopang harkat dan martabat Provinsi Bali, diikuti oleh industri pengolahan, pertanian, perikanan, dan kelautan. Oleh karena itu, dukungan dari lembaga keuangan seperti BI dan OJK menjadi krusial untuk menjaga dan meningkatkan performa sektor vital ini.
Diketahui, ekonomi Bali tumbuh impresif didukung dengan tingkat inflasi yang terkendali. Inflasi Bali mencapai 2,30% yoy. Sementara itu, sektor pariwisata masih menjadi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Bali, diikuti oleh sektor keuangan, sektor pertanian dan industri pengolahan. (bia/aha)