Jelang Idulfitri, Pasokan Listrik Sulawesi Tenggara Dijamin Aman

21-03-2025 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Rocky Candra, saat pertemuan Komisi XII DPR RI dengan PT PLN, sejumlah investor, serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: Singgih/vel

PARLEMENTARIA, Kendari - Anggota Komisi XI DPR RI Rocky Candra memastikan bahwa pasokan listrik di wilayah Sulawesi Tenggara menjelang Hari Raya Idulfitri dalam kondisi aman.

 

Kepastian ini disampaikan usai pertemuan Komisi XII DPR RI dengan PT PLN, sejumlah investor, serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

 

"Pasokan listrik di Sulawesi Tenggara, insyaallah aman. Sampai 12 hari ke depan tidak akan ada pemadaman," ujar Rocky Candra, Jumat (20/3/2024)

 

Selain membahas ketersediaan listrik jelang Lebaran, pertemuan juga menyoroti rasio elektrifikasi di desa-desa. Rocky mengungkapkan, saat ini rasio desa yang telah dialiri listrik PLN mencapai 93 persen. Jika digabung dengan penyedia listrik dari sektor swasta, angka itu meningkat menjadi 99 persen.

 

Meski demikian, Rocky menilai pemerataan listrik masih perlu ditingkatkan, khususnya untuk wilayah-wilayah dusun terpencil. “Kami ingin mendorong agar tidak hanya desa yang teraliri listrik, tetapi juga dusun-dusun. Ini akan menjadi target yang kami usulkan kepada PLN untuk periode mendatang,” tegasnya.

 

Namun demikian, Rocky tak menampik adanya tantangan besar dalam pemerataan listrik ke dusun-dusun, terutama dari sisi infrastruktur. Banyak wilayah pelosok yang belum memiliki akses jalan layak, bahkan belum dapat dilalui kendaraan bermotor.

 

“Kesulitan paling nyata adalah infrastruktur. Ada daerah yang belum bisa dialiri listrik karena manusianya saja belum tentu bisa lewat, apalagi mobil atau motor. Banyak juga daerah pegunungan dan kepulauan yang sulit dijangkau,” jelas Rocky.

 

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara PLN, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat dalam membangun akses infrastruktur terlebih dahulu, sebelum listrik bisa disalurkan ke daerah-daerah terpencil tersebut.

 

“Kita butuh kolaborasi, karena PLN tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah daerah dan pusat harus berperan aktif membuka akses jalan sebagai tahap awal,” pungkas Rocky.

 

Dalam kesempatan yang sama, Plant Head PT DSSP Power Kendari, Hasmunir menjelaskan, bahwa dukungan kelistrikan dari PLTU Kendari 3 dibawah pengelolaan PT DSSP Power Kendari memproduksi 2×50 Mw listrik yang mengaliri Bumi Anoa hingga terhubung ke sejumlah jaringan di Pulau Sulawesi.

 

“Unit pembangkit kami dalam kondisi performa terbaik untuk mendukung hari besar keagamaan dalam hal ini Lebaran 2025,” jelas Hasmunir. (skr/aha)

BERITA TERKAIT
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...
Komisi XI Minta BI Lakukan Sosialisasi Masif Penggunaan ID Payment
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam-Komisi XI DPR RI menyoroti isu Payment ID yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat. Polemik tersebut terjadi lantaran...
PPATK Jangan Asal Blokir Rekening Masyarakat
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Pemblokiran puluhan juta rekening oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik. Diberitakan di berbagai...