Pengelola KJA Diharap Lakukan Inovasi Pemasaran Ikan

Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Syafrudin saat kunjungan kerja reses ke Lampung, Kamis (15/10/2020). Foto : Eko/Man
Bangsa Indonesia memiliki potensi perikanan tangkap yang sangat luar biasa. Tak hanya di laut lepas, di perairan umum dengan luas tak kurang dari 54 juta Ha yang meliputi danau, waduk, sungai, rawa, dan genangan air lainnya, diperkirakan dapat menghasilkan 0,9 juta ton ikan per tahun.
Dalam hal ini Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Syafrudin memberikan perhatian khusus pada pengelola Keramba Jaring Apung (KJA). Dia berharap agar pengelolaan KJA disertai dengan inovasi pemasaran dan wisata di sektor perikanan dan kelautan dengan melibatkan masyarakat setempat, sehingga bisa meningkatkan sumber perekonomian warga.
"Saya masih melihat proses pengembangbiakan yang ada di KJA itu untuk selanjutnya pemasarannya harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Saya menginginkan adanya KJA yang sangat bagus, tidak hanya KJA yang memelihara ikan tapi juga mengelola wisata. Karena itu akan menambah income bagi masyarakat yang mengelola," jelas Rudi sapaan akrabnya, usai meninjau ke Balai Benih Perikanan Budidaya Laut, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Kamis (15/10/2020).
Menurutnya inovasi pemasaran disertai dengan wisata yang melibatkan masyarakat akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat. Keindahan alam di Balai Benih Perikanan Budidaya Laut Kabupaten Pesawaran sudah sangat mendukung untuk meningkatkan potensi wisata di daerah tersebut. Jika dikelola secara baik, pengunjung bisa memancing dan menikmati ikan yang ada di kawasan KJA tersebut.
Hal ini juga bisa dilakukan di beberapa daerah yang memiliki potensi serupa, mengingat Indonesia sudah memiliki potensi budidaya perikanan yang cukup. Misalnya dalam perikanan budidaya air laut seluas 8,3 juta Ha, yang terdiri dari 20 persen untuk budidaya ikan, 10 persen untuk budidaya kerang, 60 peersen untuk budidaya rumput laut, dan 10 persen untuk lainnya.
Sekanjutnya perikanan budidaya air payau atau tambak seluas 1,3 juta Ha, dan perikanan budidaya air tawar seluas 2,2 juta Ha, yang terdiri dari kolam seluas 526,40 ribu Ha serta perairan umum seperti danau, waduk, sungai dan rawa seluas 158,2 ribu Ha, dan sawah untuk minapadi seluas 1,55 juta Ha. (eko/es)