Pengelola KJA Diharap Lakukan Inovasi Pemasaran Ikan

17-10-2020 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Syafrudin saat kunjungan kerja reses ke Lampung, Kamis (15/10/2020). Foto : Eko/Man

 

Bangsa Indonesia memiliki potensi perikanan tangkap yang sangat luar biasa. Tak hanya di laut lepas, di perairan umum dengan luas tak kurang dari 54 juta Ha yang meliputi danau, waduk, sungai, rawa, dan genangan air lainnya, diperkirakan dapat menghasilkan 0,9 juta ton ikan per tahun.

 

Dalam hal ini Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Syafrudin memberikan perhatian khusus pada pengelola Keramba Jaring Apung (KJA). Dia berharap agar pengelolaan KJA disertai dengan inovasi pemasaran dan wisata di sektor perikanan dan kelautan dengan melibatkan masyarakat setempat, sehingga bisa meningkatkan sumber perekonomian warga.

 

"Saya masih melihat proses pengembangbiakan yang ada di KJA itu untuk selanjutnya pemasarannya harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Saya menginginkan adanya KJA yang sangat bagus, tidak hanya KJA yang memelihara ikan tapi juga mengelola wisata. Karena itu akan menambah income bagi masyarakat yang mengelola," jelas Rudi sapaan akrabnya, usai meninjau ke Balai Benih Perikanan Budidaya Laut, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Kamis (15/10/2020).

 

Menurutnya inovasi pemasaran disertai dengan wisata yang melibatkan masyarakat akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat. Keindahan alam di Balai Benih Perikanan Budidaya Laut Kabupaten Pesawaran sudah sangat mendukung untuk meningkatkan potensi wisata di daerah tersebut. Jika dikelola secara baik, pengunjung bisa memancing dan menikmati ikan yang ada di kawasan KJA tersebut.

 

Hal ini juga bisa dilakukan di beberapa daerah yang memiliki potensi serupa, mengingat Indonesia sudah memiliki potensi budidaya perikanan yang cukup. Misalnya dalam perikanan budidaya air laut seluas 8,3 juta Ha, yang terdiri dari 20 persen untuk budidaya ikan, 10 persen untuk budidaya kerang, 60 peersen untuk budidaya rumput laut, dan 10 persen untuk lainnya.

 

Sekanjutnya perikanan budidaya air payau atau tambak seluas 1,3 juta Ha, dan perikanan budidaya air tawar seluas 2,2 juta Ha, yang terdiri dari kolam seluas 526,40 ribu Ha serta perairan umum seperti danau, waduk, sungai dan rawa seluas 158,2 ribu Ha, dan sawah untuk minapadi seluas 1,55 juta Ha. (eko/es)

BERITA TERKAIT
Pemerintah Jangan Hanya Fokus pada Stok, Tetap Stabilkan Harga Beras
22-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menyoroti persoalan stok dan harga beras yang hingga kini masih...
Harga Beras Masih di atas HET, Kian Mencekik Daya Beli Masyarakat
22-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyoroti harga beras yang masih melambung tinggi...
Keterlambatan SPHP Jadi Pemicu Lonjakan Harga Beras
21-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta – Keterlambatan pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dinilai sebagai salah satu penyebab utama melonjaknya harga...
RUU Pangan Ditargetkan Rampung Tahun Ini
21-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Riyono mengatakan bahwa pihaknya menargetkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan Ketiga atas Undang-Undang...