Palembang Sasaran Utama Penyelundupan Narkoba
Anggota Komisi III DPR RI Saiful Bahri Ruray. Foto: Husen/jk
Kota Palembang merupakan sasaran utama penyelundupan narkoba lewat selat tersibuk di dunia, yaitu Malaka. Banyak pintu masuk di Indonesia dengan 17 ribu pulau yang bisa disusupi barang-barang ilegal. Ini menuntut perhatian ekstra para penegak hukum di pelabuhan dan pintu masuk lainnya. Anggota Komisi III DPR RI Saiful Bahri Ruray mengatakan, penyelundupan dan peredaran narkoba di Indonesia sudah jadi persoalan krusial yang menuntut penanganan luar biasa.
“Kita tahu selat Malaka itu salah satu selat yang paling ramai di dunia. Itu jadi ajang penyelundupan yang luar biasa. Sasaran utama adalah palembang," katanya usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), di Palembang, Sumsel, Jumat (15/2/219).
Menurut politikus Partai Golkar ini, bahaya narkoba sudah melebihi terorisme. Bahkan, bahaya perkembangan narkoba jauh lebih cepat dari regulasi yang mengaturnya. Banyak zat adiktif yang belum ter-cover oleh UU Narkotika. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut, 40-50 anak muda mati karena narkoba. "Sekarang terorisme gaya baru itu bukan pada radikalisme lagi. Tapi, pada narkoba. Dengan narkoba bangsa ini bisa runtuh," tandasnya.
Fakta sejarah, sambung legislator asal Maluku Utara itu, menyebutkan bahwa China bisa kehilangan kedaulatannya atas Hongkong karena perang opium (narkoba) dengan Inggris. Pada 1912 Dinasti King dipaksa menandatangani perjanjian yang berujung pada penjajahan Inggris atas Hongkong. Baru pada 1997 Hongkong dikembalikan ke China. Begitulah bukti sejarah mengajarkan suatu bangsa bisa runtuh karena persoalan narkoba. (mh/sf)