Komisi X Dorong Pelatihan Tingkatkan Standar Kompetensi Guru

30-01-2019 / KOMISI X
Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan Foto : Andri/mr

 

 

Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan mengatakan persoalan terkait guru mulai dari kualitas guru yang rendah, pendistribusian guru tidak merata, hingga guru yang tak sesuai dengan bidangnya merupakan masalah klasik di dunia pendidikan Indonesia. Agar guru-guru Indonesia berkualitas dan mempunyai standar kompetensi yang meningkat, kata Sofyan, perlu diadakan pelatihan guru secara rutin. Ia juga mengusulkan adanya terobosan untuk membangun sistem perencanaan guru yang terintegrasi berbasis digital.

 

“Sehingga kita mendapatkan kebutuhan dan kompetensi guru yang riil. Dari data tersebut pendistribusian guru bisa merata. Kita harus mulai benahi permasalahan mulai dari hulunya, sehingga pendidikan memiliki standar dan kompetensi lulusannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke Universitas Negeri Medan (UNIMED), Sumatera Utara, Selasa (30/1/2019).

 

Di sisi lain, legislator PDI-Perjuangan itu menilai, langkah pengangkatan guru Honorer KII menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh pemerintah sudah tepat. Hal ini agar sebaran guru di seluruh Indonesia merata. Menurutnya, distribusi tenaga guru harus berdasarkan data yang riil, sehingga tak ada daerah yang surplus guru, sementara daerah lain sebaliknya. “Supply and demand harus seimbang,” ucap legislator dapil Sumut itu.

 

Hal senada diungkapkan Rektor UNIMED Syawal Gultom. Menurutnya, permasalahan klasik pendidikan adalah kualitas guru yang rendah, pendistribusian guru yang tidak merata, guru yang tidak sesuai dengan bidangnya. Ia yakin, begitu permasalahan guru bisa diselesaikan, maka 75 persen persoalan pendidikan di Indonesia terselesaikan.

 

“Caranya dengan meningkatkan standar kompetensi guru, konten pendidikan, proses belajar mengajar, penilaian atau evaluasi pendidikan, pengelolaan pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan serta meningkatkan kesejahteraan guru sesuai dengan kinerjanya,” jelas Syawal.

 

Terkait permasalahan kurangnya jumlah guru di Indonesia, Syawal mengatakan UNIMED belum mampu menyediakan sebanyak jumlah yang diperlukan untuk menutupi kekurangan. Sebab, fakultas pencetak tenaga guru di UNIMED hanya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). (man/sf)

BERITA TERKAIT
Optimalkan Unit Layanan Disabilitas di Bidang Pendidikan
22-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menegaskan pentingnya optimalisasi fungsi Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk mewujudkan...
Fikri Faqih Dorong Pendidikan Agama Jadi Pilar Integral dalam Revisi UU Sisdiknas
21-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menegaskan pentingnya pendidikan agama sebagai bagian tak terpisahkan dalam...
Revisi UU Hak Cipta Rampung, Royalti Musik Lebih Transparan
21-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Once Mekel menekankan pentingnya tindak lanjut nyata dari DPR dan pemerintah untuk...
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...