Sulbar Perlu Tambahan Guru
Anggota Komisi X DPR RI Mujib Rohmat mengatakan, perlu ada perhatian khusus dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk bisa memberikan tambahan PNS Guru dan memberikan keleluasaan untuk mengangkat guru-guru outsourcing atau guru-guru bantu, karena ini akan mempercepat peningkatan sumber daya manusia di daerah yang pemekaran seperti ini.
Selain tambahan guru, perlu ada pengembangan sumber daya manusianya baik untuk dosen maupun guru-gurunya, guna mengembangkan dan memajukan pendidikan muatan lokal.
Kunjungan kerja Komisi X DPR-RI ke Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka reses masa persidangan IV Tahun Sidang 2014/2015 melakukan peninjauan kesejumlah sekolah di Mamuju, ibukota Provinsi Sulawesi Barat, Selasa (11/8).
Komisi X yang membidangi Pendidikan dan Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga serta Perpustakaan Nasional, berharap agar Pemerintah Daerah memperhatikan kondisi-kondisi sekolah yang ada, baik dari SD, SMP, SMA maupun SMK, termasuk masih banyaknya sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan guru.
"Indonesia memang di mana-mana masih mengalami kekurangan guru, tapi mungkin di daerah-daerah yang baru seperti ini, harus mendapatkan perhatian, karena kalau di Jawa misalnya kekurangan guru bisa di handle oleh tenaga yang diperbantukan. Tapi kalau untuk daerah-daerah seperti ini rekrutmen guru itu tidak gampang" ungkap Mujib usai kunjungan ke SD I Mamuju, SMP 2 Mamuju dan SMU I Mamuju.
Menyinggung tentang kearifan lokal, Sulbar adalah daerah yang spesifik, yaitu penghasil kakao, ikan dan lain sebagainya, sehingga sekolah-sekolah kejuruan menjadi satu hal yang penting.
“Tahun 2007 sudah ada Sekolah Kejuruan Kakao, tapi kabarnya tidak berjalan baik. Maka dari itu perlu penanganan serius untuk pengadaan tenaga pengajar yang memang benar ahli kakao dan sosialisasi pada masyarakat supaya lebih sadar akan daerahnya, sehingga sekolah maju menjadi sekolah unggulan dengan khas muatan lokal." ujar Mujib. (ray) Foto: Rizka/parle/od