DPR Harapkan Pemerintah Tingkatkan Perolehan Emas

13-02-2015 / KOMISI X

DPR berharap Pemerintah dapat meningkatkan perolehan emas dalam pertandingan olahraga tingkat internasional. Pasalnya, anggaran yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Di APBN-P, digelontorkan anggaran Program Indonesia Emas (PRIMA) sebesar Rp 395 miliar.

Itulah yang menjadi salah satu sorotan dari beberapa Anggota Komisi X saat rapat kerja dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, ketika pembahasan RAPBN-P 2015, di Gedung Nusantara I, Kamis (12/02/15).

“Anggaran Prima cukup besar, tapi target yang didapatkan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Dana ini lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, walaupun belum mencapai dana yang kita harapkan. Mungkin nanti pada pembahasan APBN 2016, kita akan lebih fokus lagi, dimana kemungkinan dukungan kita tingkatkan, namun di satu sisi, pendampingan dari Kemenpora juga harus dioptimalkan,” kata Riefky.

Politisi F-Demokrat ini menambahkan, walaupun anggaran PRIMA cukup besar, namun atlet merasa belum optimal dan efektif dalam implementasinya. Tentunya ini menjadi catatan, agar dana PRIMA ini dalam hal implementasi turunnya dana ini harus sesuai dengan kebutuhan, terutama dalam mendukung atlet menggapai prestasi internasional.

“Yang selama ini dikeluhkan, seperti lambatnya dana turun, jumlah dana, kemudian dukungan kepada cabang olahraga, dan medali yang menjadi target, itu harus dievaluasi. Kemudian diutamakan kepada apa yang telah menjadi prioritas kita dalam mendapatkan medali itu,” tambah Politisi asal Dapil Aceh I ini.

Riefky juga meminta Kemenpora dan KONI, untuk terus memantau, mengevaluasi, mendampingi, dan membimbing Pengurus Besar, yang notabene merupakan tempat bernaungnya para atlet. Sehingga, PB tetap membina atletnya dengan  baik.

“Banyak cabang olahraga di era tahun 80-90an memiliki prestasi bagus, tapi kali ini, prestasinya agak menurun dibanding beberapa dekade yang lalu. Tentu kita mendengar atlet sampai pindah kewarganegaraan di negara lain, karena kurang diperhatikan kesejahteraannya, ini kita perlu evaluasi. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama,”  tutup Riefky.

Sementara itu, Anggota Komisi X Junico BP Siahaan menilai implementasi program PRIMA masih belum jelas. Ia menilai, Tidak ada capaian keberhasilan program ini untuk kita evaluasi.

“Angggarannya besar sekali. Kalau kita lihat, satlak prima tidak jelas dan tidak spesifik. Anggaran itu tidak didetailkan akan bergerak ke atlet yang mana? Kita jangan menebar anggaran ke cabang olahraga yang kita rasa sulit mendapatkan emas,”  kata Politisi F-PDI Perjuangan ini.

Untuk itu, tambah Politisi yang akrab diapnggil Nico ini, pihaknya meminta agar program ini dikaji ulang. Apalagi, hasil temuannya di lapangan maupun dapil, banyak atlet yang mengeluhkan program PRIMA ini.

“Targetnya tinggi, anggarannya besar, tapi kita lihat, emas yang didapat berapa? Bagi saja anggaran itu dengan jumlah kontingen dan perolehan emasnya. Koefisiennya bagus tidak? Jadi bukan semata hanya mengirimkan banyak kontingen saja, tapi bagaimana target yang didapat,” tambah Politisi asal Dapil Jawa Barat I ini.

Ia juga meminta kepada Menpora agar hati-hati dalam mengelola anggarannya. Mengingat, bidang olaraga merupakan bidang yang mudah dinilai publik, yaitu perolehan emasnya.

“Prestasi olahraga itu paling mudah terukur, lewat perolehan emas. Jadi sayang  jika anggaran sebesar ini tapi salah sasaran. Menteri harus lebih hati-hati, karena standarnya jelas,” tutup Nico.

Dalam kesempatan itu, Komisi X dan Menpora menyetujui usulan pagu anggaran RAPBN-P tahun 2015 untuk Kemenpora sebesar Rp 3,304 triliun, dengan rincian ke empat program besar. Yaitu program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya sebesar Rp 256 miliar, dan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenpora sebesar Rp 69 miliar.

Sementara, untuk program kepemudaan dan keolahragaan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 1,346 triliun, dan program pembinaan olahraga prestasi sebesar Rp 1,361 triliun. (sf)/foto:andri/parle/iw.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...