Komisi X Bahas RAPBN-P 2015 Lima Mitra Kerjanya
Komisi X DPR menggelar rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan lima mitranya dalam satu hari yang sama, untuk membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – Perubahan (RAPBN-P) tahun anggaran 2015. Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya dan Wakil Ketua Komisi X Ridwan Hisyam, dan berlangsung di ruang rapat Komisi X, Gedung Nusantara I, Kamis (5/02/15).
Pembahasan diawali raker dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dalam kesempatan itu, Menpora Imam Nahrawi memaparkan pagu anggaran Kemenpora dalam perubahan APBN 2015 sebesar Rp 1,7 triliun, dengan alokasi tambahan anggaran dalam RAPBN P 2015 sebesar Rp 2,9 miliar.
Dalam kesempatan itu, Komisi X akan meneruskan usulan anggaran tambahan Kemenpora RI RAPBN Perubahan 2015 sebesar Rp 2,1 triliun ke Badan Anggaran. Rinciannya, Program Indonesia Emas (PRIMA) sebesar Rp 395 miliar, Persiapan Penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018 Rp 381 miliar, Rp 102 miliar untuk Penguatan KONI dalam rangka Asian Games XVIII 2018.
Kemudian, usulan Kwarnas untuk Renovasi Buperta Cibubur sebesar Rp 99 miliar, usulan Pemprov Jawa Barat untuk Penyelenggaraan PON XIX 2016 sebesar Rp 651 miliar, Rp 500 miliar untuk penguatan kelembagaan 54 cabang olahraga dalam rangka peningkatan prestasi olahraga, dan Pembiayaan kongres KNPI Pusat sebesar Rp 5 miliar.
“Terkait usulan anggaran tambahan Kemenpora dalam RAPBN-P 2015 dan realokasi penghematan anggaran perjalanan dinas atau meeting konsinyering APBN 2015 sebesar Rp. 220 miliar, Komisi X dan Kemenpora sepakat akan melakukan RDP PD untuk melakukan pendalaman setelah ada sinkronisasi anggaran dari Banggar,” jelas Riefky.
Usai raker dengan Kemenpora, Komisi X melanjutkan RDP dengan Perpustakaan Nasional RI. Kepala PNRI Sri Sularsih menjelaskan, pagu anggaran RAPBN-P 2015 Perpusnas sebesar Rp 473 miliar. PNRI mengusulkan tambahan anggaran PNRI dalam RAPBN P 2015 sebesar Rp 200 miliar rupiah untuk program pengembangan perpustakaan di daerah.
“Terhadap usulan tambahan anggaran, Komisi X dan PNRI sepakat akan melakukan RDP untuk membahas dan memutuskan usulan tambahan anggaran tersebut, setelah ada sinkronisasi di Banggar,” kata Hisyam, saat membacakan kesimpulan rapat.
Komisi X juga menyetujui usulan realokasi penghematan anggaran perjalanan dinas atau meeting konsinyering APBN 2015 PNRI sebesar Rp 11 miliar. Tentu dengan engan catatan, pemanfaatan hasil penghematan di fokuskan pada program bantuan buku siap layan dan rak buku dan bantuan buku siap layan dan rak buku tidak hanya dihibahkan ke perpustakaan pondok pesantren namun juga ke perpustakaan umum dan lembaga pendidikan lainnya.
Jelang sore, raker Komisi X dilanjutkan dengan Kementerian Pariwisata. Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan perubahan APBN TA 2015 bidang pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi sebesar Rp 3,9 triliun.
Semula, dalam dipa TA 2015 bidang pariwisata sebesar Rp 1,35 triliun, dan diusulkan tambahan sebesar Rp 1,06 triliun, sehingga menjadi Rp 2,41 triliun. Untuk bidang ekonomi kreatif, dalam dipa 2015 dianggarkan Rp 360 miliar, diusulkan mendapat tambahan sebesar Rp 1,13 triliun, sehingga pagu menjadi Rp 1,50 triliun. Namun, dengan adanya usulan tambahan anggaran tersebut bidang pariwisata, Komisi X memberikan sejumlah catatan dan masukan.
“Target kunjungan wisatawan mancanegara dan pariwisata nusantara ditingkatkan dari target awal yang ditetapkan Kemenpar sebesar 10 juta untuk kunjungan wisman dan 255 juta perjalanan wisnus. Program pengembangan destinasi pariwisata juga perlu diberi alokasi tambahan anggaran yang memadai,” jelas Hisyam.
Untuk usulan anggaran tambahan dan realokasi penghematan anggaran Kemenpar dalam APBN 2015 sebesar Rp 193 miliar, Komisi X dan Kemenpar sepakat untuk melakukan RDP untuk melakukan pendalaman setelah ada sinkronisasi anggaran dari Banggar.
Jelang malam, raker dilanjutkan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pagu anggaran Kemendikbud pada APBN 2015 sejumlah Rp 52 triliun, dengan alokasi tambahan anggaran dalam RAPBN P 2015 Rp. 7,1 triliun. Untuk usulan anggaran tambahan tersebut, Komisi X dan Kemendikbud sepakat melakukan RDP untuk membahas lebih lanjut.
Berikutnya, raker Komisi X dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dimulai pada pukul 20.00 WIB. Dalam raker itu, Menristekdikti Muhammad Nasir menyampaikan pagu anggaran pada APBN 2015 sebesar Rp 42 triliun, dengan alokasi tambahan anggaran sebesar Rp 115 miliar, yang akan digunakan untuk Science and Technology Park.
“Komisi X mendorong Kemenristekdikti untuk berkoordinasi dengan Kemendikbud, untuk menyelesaikan pemindahan anggaran pendidikan tinggi yang masih ada di Kemendikbud, meliputi anggaran tunjangan kinerja, anggaran akreditasi, dan anggaran untuk fungsi pengawasan,” jelas Riefky. (sf) Foto: Naefuroji/Parle/Hr