Meski Reses, DPR Tetap Tanggap Permasalahan di Masyarakat
Dewan Perwakilan Rakyat tak lama lagi akan memulai masa persidangan. Namun, sebelumnya, DPR menjalani masa reses yang cukup panjang. Dimulai 6 Maret lalu, dan berakhir 11 Mei 2014
Selama masa reses, banyak terjadi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Yang cukup menyita perhatian, kasus pelecehan seksual dan kekerasan pada anak. Menyikapi hal, diperlukan sikap tanggap untuk menindaklanjuti masalah ini.
Untuk itu, Komisi X menerima audiensi Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Dari audiensi ini, Komisi X mendapatkan masukan terkait UU Perlindungan Anak.
“Kami ingin Komisi X tidak diam saja. Komisi X tetap tanggap dalam menghadapi permasalahan pelecehan seksual di sekolah internasional itu dan kekerasan anak yang terjadi di beberapa daerah. Ini betul-betul memilukan dan sangat disayangkan. Ini memberikan pengaruh terhadap pendidikan Indonesia,” jelas Agus, ketika ditemui di Surabaya, Senin (5/04) lalu.
Politisi Demokrat ini menyatakan, mengingat urgensi dari audiensi ini, Komisi X harus tanggap untuk menangani permasalahan ini. Sehingga, keresahan yang terjadi di masyarakat dapat diselesaikan.
“Kami Komisi X merelakan waktunya ketika berada di Dapil, untuk datang ke Jakarta, saya pribadi juga datang, untuk menerima audiensi dengan KPAI. Hasil audiensi ini akan kita bahas dengan Kemendikbud. Ini efek positif yang harus kita bina dan dukung terus, dalam masa reses pun Anggota Dewan masih bisa melakukan pekerjaannya,” imbuh Agus.
Selain Komisi X, dalam masa reses ini, Komisi VIII juga menerima audiensi dengan KPAI dan Komisi IX melaksanakan rapat untuk membahas panja outsourcing. (sf)/foto:sofyan/parle/iw.