Komisi X Pantau Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Pontianak

04-11-2013 / KOMISI X

Komisi X DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi Utut Adianto dan rombongan belum lama ini melakukan kunjungan kerja ke beberapa Sekolah Negeri di Pontianak. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan perhatian dan dukungan serius serta mendapatkan informasi terhadap proses belajar  terkait pelaksanaan Kurikulum 2013.

Dalam reses Masa Persidangan I tahun 2013/2014 ini Komisi X mengirim tiga tim kunjungan kerja  yaitu Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Bali dalam rangka meninjau kesiapan pelaksanaan Kurikulum 2013. Khusus untuk Propinsi Kalbar Tim Komisi X meninjau beberapa sekolah antara lain ; SD Muhammadiyah 2, SMP Negeri 1, SMA Negeri 1 dan SMK Negeri 3.

Dalam kunjungannya ke SMAN Negeri I Pontianak Tim DPR diterima Kepala Sekolah Nur Ali didampingi Guru Bahasa Indonesia, Bahasa inggeris dan Matematika.

 “Kami ingin mengetahui secara langsung dan mendapatkan informasi tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di Sekolah ini, " kata Wakil Ketua komisi X/Ketua Tim Utut Adianto dihadapan murid dan guru pengajar SMA Negeri I Pontianak.

Untuk menerapkan kurikulum lama dengan yang baru tidak ada problem karena dari sisi pengajaran sudah dilakukan pelatihan  dengan sistem 52 jam, namun yang menjadi masalah hanya buku. " Kalau memang buku tersebut menjadi masalah, nanti akan kita sampaikan ke Dirjen Pendidikan Menengah,"  tukasnya.

Pimpinan Komisi X dari PDI Perjuangan ini mempertanyakansaat ini lebih happy dengan kurikulum baru atau kurikulum yang lama. “ Kalau masalah happy itu relatif dan juga pihak pemerintahpun harus yakin dengan penerapan kurikulum ini, karena tidak terlalu banyak perubahan dan ini sudah berjalan sangat baik ”, tukas Zulfawarni seorang guru matematika.

Sementara itu anggota Komisi X dari Partai Golkar, Ferdiansyah, juga mempertanyakan permasalahkan penerapan sistem kurikulum dan pengajaran yang dilakukan dengan sistem 52 jam serta masalah buku. Menanggapi hal itu Zulfawarni menyatakan, antara guru, orang tua murid dan siswa harus saling berkomunikasi tentang masalah penjurusan yang berkaitan dengan kurikulum yang baru ini. (hr), foto : hindra/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...