Komisi X Pantau Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Pontianak
Komisi X DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi Utut Adianto dan rombongan belum lama ini melakukan kunjungan kerja ke beberapa Sekolah Negeri di Pontianak. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan perhatian dan dukungan serius serta mendapatkan informasi terhadap proses belajar terkait pelaksanaan Kurikulum 2013.
Dalam reses Masa Persidangan I tahun 2013/2014 ini Komisi X mengirim tiga tim kunjungan kerja yaitu Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Bali dalam rangka meninjau kesiapan pelaksanaan Kurikulum 2013. Khusus untuk Propinsi Kalbar Tim Komisi X meninjau beberapa sekolah antara lain ; SD Muhammadiyah 2, SMP Negeri 1, SMA Negeri 1 dan SMK Negeri 3.
Dalam kunjungannya ke SMAN Negeri I Pontianak Tim DPR diterima Kepala Sekolah Nur Ali didampingi Guru Bahasa Indonesia, Bahasa inggeris dan Matematika.
“Kami ingin mengetahui secara langsung dan mendapatkan informasi tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan di Sekolah ini, " kata Wakil Ketua komisi X/Ketua Tim Utut Adianto dihadapan murid dan guru pengajar SMA Negeri I Pontianak.
Untuk menerapkan kurikulum lama dengan yang baru tidak ada problem karena dari sisi pengajaran sudah dilakukan pelatihan dengan sistem 52 jam, namun yang menjadi masalah hanya buku. " Kalau memang buku tersebut menjadi masalah, nanti akan kita sampaikan ke Dirjen Pendidikan Menengah," tukasnya.
Pimpinan Komisi X dari PDI Perjuangan ini mempertanyakan, saat ini lebih happy dengan kurikulum baru atau kurikulum yang lama. “ Kalau masalah happy itu relatif dan juga pihak pemerintahpun harus yakin dengan penerapan kurikulum ini, karena tidak terlalu banyak perubahan dan ini sudah berjalan sangat baik ”, tukas Zulfawarni seorang guru matematika.
Sementara itu anggota Komisi X dari Partai Golkar, Ferdiansyah, juga mempertanyakan permasalahkan penerapan sistem kurikulum dan pengajaran yang dilakukan dengan sistem 52 jam serta masalah buku. Menanggapi hal itu Zulfawarni menyatakan, antara guru, orang tua murid dan siswa harus saling berkomunikasi tentang masalah penjurusan yang berkaitan dengan kurikulum yang baru ini. (hr), foto : hindra/parle/hr.