Program BSM dan Bidik Misi Harus Diperkuat
Ketua Komisi X DPR Agus Hermanto mengatakan, Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan bidik misi dari Kemendikbud harus diperkuat anggarannya. Pasalnya banyak siswa miskin berprestasi akan terkena dampak ekonomi akibat kenaikan BBM.
"Memang belum sempurna program ini masih terlihat adanya pemotongan untuk siswa miskin, kita tahu tiap pendidikan programnya harus difokuskan agak berbeda," ujarnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan, Untuk program bidik misi dan BSM terhadap prosentase pendidikan itu hanya 0.96 persen, sementara terhadap anggaran kemendikbud 4.3 persen artinya kalau ingin dinaikkan ini masih dapat terbayar untuk menjaga sustainabilitasnya.
"Kalau dinaikkan tentu bisa menjaga keberlangsungannya, ini akan menaikkan satu persen dari fungsi pendidikan," ujarnya.
Sebanyak 14 juta siswa keluarga tidak mampu (miskin) pada jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) akan mendapat Bantuan Siswa Miskin 2013 (BSM). Jumlah ini lebih besar dibandingkan BSM tahun lalu, yaitu sebesar enam juta siswa. Adapun rincian penambahan tersebut adalah sebesar 8,5 juta untuk siswa SD. Sebelumnya, kuota penerima BSM SD adalah tiga juta siswa.
Kemudian, empat juta siswa untuk jenjang SMP, dari 1,6 juta kuota siswa SMP di tahun lalu. Pada jenjang SMA, terdapat sebesar 1,8 juta siswa penerima BSM. Jumlah itu naik dari 1,1 juta siswa penerima BSM.
Bantuan Siswa Miskin merupakan jenis bantuan yang diberikan pemerintah kepada para siswa yang tidak mampu secara ekonomi. Harapan dari keberadaan BSM adalah dapat memenuhi kebutuhan bersekolah dari siswa miskin, yang tidak ditanggung oleh Biaya Operasional Sekolah. Adapun alokasi penggunaan BSM mencakup pembelian baju seragam, buku tulis, sepatu, biaya transportasi. (si)/foto:iwan armanias/parle.