PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, menyebut bahwa pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 23 September 2025 mendatang bukan sekadar seremoni diplomatik, melainkan pernyataan strategis Indonesia di panggung dunia.

Menurut Dave, pidato tersebut merupakan momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan peran globalnya di tengah dinamika perubahan tatanan dunia. Dengan mengusung nilai-nilai Nusantara seperti keseimbangan, kemandirian, dan solidaritas, Indonesia diharapkan mampu menghadirkan diplomasi yang relevan sekaligus memperkuat komitmen terhadap perdamaian internasional.

“Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB nanti ini mencerminkan keberanian strategis Indonesia untuk tidak sekadar menjadi pendengar, tetapi tampil sebagai penyumbang gagasan dalam pembentukan tatanan dunia baru," ujar Dave dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8/2025). 

Legislator dari Fraksi P-Golkar ini mengatakan, di tengah ketegangan geopolitik dan krisis multilateralisme, Indonesia harus hadir dengan pendekatan inklusif dan prinsip non-intervensi. Komisi I DPR mendukung penuh kebijakan luar negeri yang proaktif dan berdaulat, dengan menempatkan diplomasi digital, pertahanan siber, dan kerja sama strategis sebagai pilar utama narasi global Indonesia.

Komisi I DPR RI berkomitmen untuk terus mengawal agar gagasan global Indonesia tidak hanya berhenti sebagai retorika, tetapi juga menghadirkan dampak nyata. 

“Di era digital dan geopolitik yang kompleks, kehadiran Indonesia harus bermakna dan berbobot, bukan sekadar simbolik,” ujarnya.

Momentum pidato di Sidang Umum PBB disebut akan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dengan pengalaman panjang dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman. Kehadiran Presiden Prabowo di New York juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan wajah Indonesia yang  siap mengambil peran lebih besar dalam menjaga stabilitas kawasan maupun dunia. (ujm/aha)