Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Bonnie Triyana Dorong Perpusnas Susun Langkah Konkret

24-04-2025 / KOMISI X
Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X dengan Kepala Perpusnas Indonesia di Gedung DPR, Kamis (24/4/2025). Foto : Prima/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana menyoroti minat baca masyarakat Indonesia yang masih sangat rendah, diukur dari tingkat literasi dunia. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.

 

“Minat baca masyarakat sangat rendah artinya harus ada kebijakan konkret dari Perpustakaan Nasional agar bagaimana caranya minat membaca masyarakat ini meningkat tajam”, tuturnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X dengan Kepala Perpusnas Indonesia di Gedung DPR, Kamis (24/4/2025).

 

Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

 

Untuk meningkatkan minat baca, Bonnie mengatakan perlu kesadaran bahwa kini ada banyak sekali sumber bacaan dan pengetahuan. Buku tidak lagi hanya berupa buku cetak, tetapi juga buku elektronik atau e-book maupun jurnal-jurnal atau hasil riset yang tersedia di berbagai platform terpercaya.

 

“Berdasarkan temuan lapangan banyak sekalian perpustakaan di daerah yang terbengkalai, ini menunjukkan bahwa pemerintah juga kurang serius untuk meningkatkan minat baca masyarakat”, imbuh Bonnie.

 

Lebih lanjut, ia menilai efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah berpotensi mengakibatkan hilangnya 8.400 naskah kuno karena tidak dilakukan preservasi. Menurut Bonnie, Indonesia memiliki kelembapan udara yang cukup tinggi khususnya di Perpusnas sehingga berpotensi mempercepat kerusakan naskah kuno.

 

“Ada baiknya pemangkasan anggaran selain tidak menganggu pelayanan publik juga tidak menganggu preservasi karena peradaban bangsa terekam dengan jelas melalui naskah kuno yang terancam rusak”, imbuhnya.

BERITA TERKAIT
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...
80 Tahun Indonesia Merdeka, Kesetaraan Akses dan Kualitas Pendidikan Masih Jadi Persoalan
14-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mendesak pemerintah untuk melakukan reformasi pendidikan secara menyeluruh...
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...