Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Mahfudz Abdurrahman, saat memimpin pertemuan bersama Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Selatan dan instansi terkait, Kamis (10/4/2025). Foto: Ica/vel

PARLEMENTARIA, Banjarmasin - Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024–2025. Dalam kunjungan tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Mahfudz Abdurrahman, menekankan pentingnya penjaminan mutu pendidikan serta perlindungan terhadap kelompok-kelompok kebudayaan lokal yang tersebar di Kalimantan Selatan.

“Alhamdulillah, kami rombongan telah melakukan kunjungan ke Banjarmasin dan berdiskusi langsung dengan pemangku kepentingan setempat. Kalimantan Selatan memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Aspirasi dari kelompok budaya perlu diakomodasi dengan sungguh-sungguh,” ujar Mahfudz usai pertemuan bersama Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Selatan dan instansi terkait, Kamis (10/4/2025).

Mahfudz menyebut bahwa adanya pemisahan kelembagaan di tingkat pusat, yakni antara pendidikan dasar dan menengah, kebudayaan, serta riset dan teknologi, perlu diikuti dengan penguatan representasi kelembagaan di daerah. “Harus ada aspirasi agar bidang kebudayaan di daerah mendapat perhatian khusus, tidak lagi dicampur dalam struktur pendidikan. Ini penting untuk memastikan pelestarian budaya lokal tidak terpinggirkan,” imbuhnya.

Terkait penjaminan mutu pendidikan, Mahfudz menekankan perlunya penguatan fungsi kelembagaan, seperti BPMP, sebagai penggerak kontrol dan peningkatan mutu pendidikan secara nasional. “Namun lebih dari itu, inovasi dan kreativitas di dunia pendidikan harus diberi ruang. Guru, sarana prasarana, dan lingkungan belajar harus membentuk ekosistem yang kondusif agar pendidikan kita benar-benar bermutu,” pungkasnya.

Komisi X DPR RI akan menindaklanjuti berbagai masukan ini dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat bersama kementerian terkait guna memperkuat arah kebijakan pendidikan dan kebudayaan nasional, khususnya di daerah. (ica/aha)