Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, bersama pimpinan dan anggota Komisi VI DPR RI, melakukan kunjungan kerja ke kantor Produksi Film Negara (PFN) di Jakarta, Jumat (14/3/2025). Foto : Yoga/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, bersama pimpinan dan anggota Komisi VI DPR RI, melakukan kunjungan kerja ke kantor Produksi Film Negara (PFN) di Jakarta, Jumat (14/3/2025). Dasco menegaskan bahwa DPR RI mendukung penuh perkembangan PFN agar mampu meningkatkan produksi film nasional.

Dalam kunjungan tersebut, DPR RI meninjau langsung kondisi gedung serta studio yang masih beroperasi maupun yang sudah tidak digunakan. Selain itu, pertemuan ini juga membahas berbagai aspek terkait produksi perfilman nasional dan pengembangan PFN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“DPR RI mendorong PFN sebagai BUMN dibidang perfilman untuk terus berkembang dan meningkatkan produksinya demi kemajuan industri film nasional,” ujar Dasco kepada media usai peninjauan.

Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Erma Rini, juga menyoroti tantangan yang dihadapi PFN, termasuk kondisi keuangan dan kesejahteraan karyawan. “Kami juga akan berupaya membantu penyelesaian berbagai tantangan yang dihadapi PFN, termasuk masalah keuangan dan kesejahteraan karyawan,” ungkap Politisi Fraksi PKB ini.

Lebih lanjut, dalam kunjungan ini pun disampaikan bahwa DPR RI berkomitmen untuk membantu menyelesaikan berbagai kendala yang dihadapi PFN agar dapat beroperasi lebih optimal. Salah satu fokus utama adalah peningkatan produktivitas dan kesejahteraan pekerja di lingkungan PFN.

Serta DPR RI berharap PFN dapat terus berkontribusi dalam industri perfilman nasional dan menjadi salah satu penggerak utama kemajuan sinema Indonesia.

Dalam kunjungan ini, hadir pula Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto, serta anggota Komisi VI DPR RI lainnya, seperti Nurdin Halid, Andre Rosiade, Eko Hendro Purnomo, Mufti Aimah Nurul Anam, Rieke Diah, Firnando Ganinduto, Unru Baso, Kawendra Lukistian, Mulyadi, Asep Wahyuwijaya, Imas Aan Ubudiah, Rizal Bawazier, Abdul Hakim Bafagih, dan Sartono Hutomo. (we/rdn)