Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa dalam acara Dialektika Demokrasi di Gedung Parlemen, Kamis (13/3/2025). Foto : Jaka/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa, menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan media sosial anak di era digital. Menurutnya, media sosial memiliki dampak yang signifikan, baik positif maupun negatif, terutama bagi pelajar.

“Dengan kehadiran AI, anak semakin sulit membedakan dunia nyata dan dunia buatan. Jika kecanduan media sosial, konsentrasi mereka akan terganggu dan berdampak pada kemampuan belajar,” ujar Ledia dalam acara Dialektika Demokrasi di Gedung Parlemen, Kamis (13/3/2025).

Ia menambahkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengalihkan perhatian pelajar dari kegiatan belajar. Notifikasi dan konten yang menarik sering kali membuat mereka terdistraksi, sehingga waktu belajar terganggu.

Selain itu, Ledia menyoroti risiko cyberbullying yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental pelajar. Tekanan sosial untuk mendapatkan “like” dan “followers” juga berpotensi menimbulkan kecemasan dan ketidakamanan bagi mereka.

“Banyak anak yang merasa gelisah karena tidak mendapatkan ‘follow’ dari teman-temannya. Ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental mereka,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ledia mengingatkan bahwa kecanduan media sosial dapat memengaruhi pola tidur, aktivitas fisik, serta interaksi sosial anak di dunia nyata. Oleh karena itu, literasi digital orang tua menjadi faktor penting dalam pengawasan.

“Jika literasi baca-tulis, numerasi, finansial, dan kebudayaan orang tua rendah, maka pengawasan mereka terhadap anak juga akan lemah. Bagaimana mereka bisa mengawasi jika pemahaman digitalnya masih minim?” pungkasnya. (tn/aha)