Geliat Parekraf Harus Digiatkan Kembali

Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan saat bertukar cenderamata usai Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) pengawasan sektor pariwisata di daerah ke Kampus Politeknik Pariwisata Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (22/6/2023). Foto: Husen/nr
Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) yang dulu memuncak sebelum pandemi Covid-19, kini harus digiatkan lagi. Hal itu agar geliatnya kembali ke posisi ideal sebagai penyumbang devisa terbesar bagi negara.
Demikian disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan saat memberi sambutan di Kampus Politeknik Pariwisata Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (22/6/2023). Ia menyampaikan sambutan dalam rangkaian Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) pengawasan sektor pariwisata di daerah. Ia mengingatkan, banyak hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk membangkitkan pariwisata.
"Pemerintah harus melakukan banyak hal untuk meningkatkan kembali geliat Parekraf, mengingat terdapat banyak kendala yang dihadapi seperti infrastruktur yang terbatas, pengembangan SDM dan kapasitas, perizinan dan birokrasi, lingkungan dan keberlanjutan, dan lain-lain," papar Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR itu.
Pembangunan Parekraf dengan cara yang biasa-biasa saja, kata Sofyan, tidak bisa lagi dilalukan. Perlu aksi luar biasa untuk itu. Di antaranya, peningkatan SDM pariwisata, perbaikan kualitas pendidikan kepariwisataan, dan riset parekraf, agar normalisasi kegiatan pariwisata dapat dilakukan. Parekraf telah memberikan pendapatan negara yang cukup banyak, yaitu tahun 2015 berkontribusi sebesar US$ 12,33 miliar atau setara Rp169 triliun.
"Jika saja tidak ada pandemi Covid-19, pemerintah menargetkan total kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 30 juta pada tahun 2024. Target berikutnya adalah meningkatkan devisa sektor pariwisata menjadi US$ 40 juta. Peringkat daya saing wisata dan perjalanan ditargetkan menjadi peringkat 30 di tahun 2024. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia di tahun 2020 lalu sangat berdampak pada kondisi parekraf," ungkapnya. (mh/rdn)