Komisi II dan Pemerintah Sepakat Bahas RUU 8 Provinsi

13-02-2023 / KOMISI II
Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung usai Rapat Kerja tingkat satu dengan Mendagri, Menkeu, Menteri PPN/Ka. Bappenas, Menkumham, dan Komite I DPD RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (13/2/2023). Foto: Geraldi/Man

 

Komisi II DPR RI bersama pemerintah sepakat membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) delapan provinsi pada rapat kerja tingkat satu. Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan pihaknya sudah sepakat untuk membentuk Panja yang nantinya akan bekerja setelah masa reses untuk membahas 8 RUU tersebut.

 

”Komisi II berkomitmen bersama dengan pemerintah, periode ini kalau bisa kita rapikan semua. Alhamdulillah kita sudah 12 (UU Provinsi) selesai, sekarang tinggal delapan (UU Provinsi) mudah-mudahan dalam waktu masa sidang berikutnya delapan provinsi ini selesai jadi artinya semua provinsi sudah rapi tinggal masuk ke 271 kabupaten kota nanti. Nah hari ini sudah kita mulai pembahasannya tentang delapan rancangan undang-undang itu,” jelas Doli saat ditemui Parlementaria usai Rapat Kerja tingkat satu dengan Mendagri, Menkeu, Menteri PPN/Ka. Bappenas, Menkumham, dan Komite I DPD RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (13/2/2023).
 

Dijelaskan Doli, Indonesia selama ini punya 20 provinsi dan 271 kabupaten kota yang alas hukumnya adalah undang-undang RIS dan bukan undang-undang Dasar 1945. Yang mana, beberapa kabupaten atau beberapa provinsi  masih bahkan tergabung dalam satu undang-undang. Dengan dibuatnya UU Provinsi ini diharapkan kejelasan terhadap alas hukum dan soal cakupan wilayah sehingga tidak terjadi lempar kewenangan dan lempar dalam hal pembangunan serta penanganan dalam provinsi tersebut.


”Semua 8 RUU ini akan disahkan dalam masa sidang berikutnya karena saat yang bersamaan tadi rapat internal kita menyepakati nanti di masa sidang berikutnya sudah harus masuk lagi 27 RUU tentang kabupaten kota,” terang Doli. 

 

Diketahui delapan provinsi yang akan dibahas RUU nya adalah Bali, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Maluku, dan Kalimantan Tengah. Terkhusus Bali, akan dilakukan pendalaman terkait usul dari Pemerintah Bali agar memasukan Bali sebagai daerah yang punya ’kekhasan’.


”Ada beberapa hal yang perlu kita dalami karena momentum ini dipergunakan oleh Pemerintah Bali atau masyarakat Bali untuk juga memasukkan Bali sebagai daerah yang punya ’kekhasan’ sebagai daerah pariwisata. Nah, nanti Kami sudah sepakat juga nanti pembahasannya itu kita bagi dua, tujuh yang provinsi itu mungkin relatif tidak ada masalah sama dengan yang 12 sebelumnya. Nah khusus yang Bali nanti kita akan cermati lebih dalam usulan dari pemerintah daerah itu seperti apa,” tutup Doli. (we/aha)

BERITA TERKAIT
Khozin Soroti Lonjakan PBB-P2, Dorong Pemerintah Pusat Respons Keresahan Masyarakat
19-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Khozin, menyoroti fenomena kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan...
Legislator Ingatkan Pemda Tak Gunakan Kenaikan Pajak untuk Dongkrak PAD
15-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Deddy Sitorus menegaskan komitmennya dalam mengawasi kebijakan pemerintah daerah (pemda) yang berdampak...
Pemberhentian Kepala Daerah Ada Mekanisme yang Sudah Diatur Undang-Undang
15-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong menjelaskan bahwa untuk memberhentikan Kepala daerah sama dengan pengangkatannya,...
Situasi Pati Telah Kondusif, Saatnya Energi Pemda Fokus untuk Pembangunan
15-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Polemik yang terjadi di Pati mulai mereda, khususnya usai pembatalan kenaikan PBB dan permohonan maaf dari Bupati...