Kejar Ketertinggalan, Investasi Pendidikan Harus Berdayakan Potensi Pelajar

31-01-2023 / KOMISI X
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf berbincang sebelum Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR RI dengan para perwakilan Yayasan/Perusahaan Penyelenggara Pendidikan Tinggi Vokasi di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2022). Foto: Devi/Man

 

Ketika teknologi berkembang lebih cepat dibandingkan layanan pendidikan, maka investasi pendidikan sebaiknya lebih fokus membangun sistem pembelajaran fleksibel yang memberdayakan potensi para pelajar. Hal ini menjadi perhatian Komisi X DPR RI, lantaran investasi pendidikan saat ini dinilai lebih banyak dihabiskan untuk membiayai pembangunan fisik.

 

Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR RI dengan para perwakilan Yayasan/Perusahaan Penyelenggara Pendidikan Tinggi Vokasi di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2022). Berdasarkan informasi yang ia terima, 70 persen lulusan sarjana tidak sanggup beradaptasi dengan dunia industri.

 

“Kami bertanya kepada Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) dan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) sebagai pengelola dunia usaha, mereka menyampaikan lulusan sarjana hampir lebih dari 70 persennya, tidak sanggup menerima tugas yang diberikan oleh dunia usaha dan dunia industri. Jangan sampai AI (Artificial Intelligence) mengambil alih dunia pendidikan kita,” ungkap Dede, sapaan akrabnya.

 

Di sisi lain, Politisi Fraksi Partai Demokrat itu ingin dunia pendidikan di Indonesia bisa mengejar ketertinggalan perubahan teknologi yang semakin dinamis. Oleh karena itu, ke depannya, keberadaan prodi-prodi di perguruan tinggi Indonesia bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha maupun dunia industri.

 

“Jangan sampai kita membuka prodi atau apapun, ending-nya siswa hanya mendapatkan gelar sarjana saja tapi tidak bisa bekerja. Sehingga, sebenarnya investasi terbesar itu bukan habis pada fisik bangunannya kecuali vokasi karena membutuhkan laboratorium praktik,” pungkas legislator Daerah Pemilihan Jawa Barat II itu.

 

Sebagai informasi, Komisi X DPR RI menggelar forum bersama sejumlah stakeholder pendidikan untuk memperoleh perspektif baru dalam menangani isu pendidikan perguruan tinggi. Perspektif baru ini dinilai penting oleh Komisi X DPR RI agar solusi yang dilahirkan bisa menuntaskan permasalahan secara tepat dan efektif. Dalam forum tersebut, dihadiri oleh para perwakilan dari Universitas Pertamina, Politeknik Perkeretaapian Indonesia, Institut Teknologi PLN, dan STIE Bank BPD Jateng. (ts/rdn)

BERITA TERKAIT
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...