Banyak Siswa Mengeluh PJJ Membosankan

22-02-2022 / KOMISI X
Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki saat mengikuti  Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI meninjau sejumlah sekolah di Sulut.Foto: Dep/jk

 

 

Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki mengatakan, pembelajaran jarak jauh (PJJ) kembali dilakukan sejumlah sekolah di Indonesia akibat situasi pandemi Covid-19, termasuk di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Banyak siswa mengeluhkan sistem belajar daring yang dianggapnya membosankan.

 

“Beberapa waktu lalu sempat menggunakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, dan saat itu para guru dan siswa merasa sangat bersemangat dan senang, tetapi kemudian ada peningkatan kasus omicron, sehingga kembali diminta melakukan PJJ," ungkap Zainuddin di sela-sela mengikuti agenda kunjungan kerja reses Komisi X DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng, ke Manado, Sulut, Selasa (22/2/2022).

 

Politisi PAN itu menyampaikan, keluhan yang dirasakan oleh guru dan juga siswa didik bahwa sistem Pembelajaran Jarak Jauh itu sangatlah membosankan. "Oleh karenanya kepada para guru di sini saya memberi apresiasi sebab mereka terus berusaha mencari jalan keluar agar bagaimana caranya supaya tidak terjadi rasa bosan meskipun harus belajar jarak jauh. Memang sulit mengatasi rasa bosan siswa ketika harus belajar jarak jauh itu, tetapi saya melihat guru-guru disini semangat sekali, diantaranya berupaya dengan cara mengubah metode serta menyiapkan platformnya, bahkan disempatkan menyusun pembelajaran dalam bentuk video supaya lebih bervariasi dalam belajar," katanya.

 

Zainuddin berharap pandemi Covid-19 segera berlalu agar Pembelajaran Tatap Muka bisa kembali dilakukan, dan supaya tidak terjadi learning lost. Selain itu ia mendorong agar Kemendikbudristek memberi kesempatan pada guru-guru yang ada untuk dapat meningkatkan kompetensi dan kreatifitasnya didalam mengemas PJJ. "Oleh karena itu yang kita mendorong agar Kementerian Pendidikan menyiapkan program yang cukup bagus sehingga guru-guru kita mempunyai peluang untuk membuat PJJ yang lebih berimprovisasi, lebih kreatif, imajinasinya kita gugah agar PJJ tetap bisa diselenggarakan dengam cara yang menyenangkan," imbuhnya.

 

Saat berkesempatan menyambangi SMA Negeri 1 Guru Lombok Kalawat, Zainuddin menyatakan bahwa sarana yang ada di sekolah tersebut cukup representatif. "SMA Negeri 1 Guru Lombok Kalawat sarananya cukup representatif, gedungnya baru dan menggunakan anggaran DAU. Saya kira tidak banyak SMA yang punya lapangan yang seluas ini. Sekolah yang bagus tidak hanya sarana belajarnya tetapi juga sarana olahraga di sekolah juga harus kita nilai cukup. Kalau sekolahan sudah bisa menyiapkan tidak hanya sarana belajar dan laboratoriumnya, tetapi juga sarana olahraganya dengan berbagai cabang olahraga juga bisa disiapkan sarananya, maka saya menilai sekolahan itu bagus," tegasnya. (dep/sf)

BERITA TERKAIT
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...