Bukhori Peringatkan Baznas Soal Transparansi Realisasi Program dari Dana Zakat

26-01-2022 / KOMISI VIII
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori. Foto: Jaka/Man

 

Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori meminta Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk memperbaiki pola komunikasi dengan Komisi VIII DPR RI. Pasalnya, Bukhori menyayangkan sikap BAZNAS yang dinilai cenderung menutup komunikasi dengan mitra kerjanya dalam melaksanakan berbagai program untuk kegiatan masyarakat.

 

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyoroti realisasi zakat infak sedekah (ZIS)-Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) sepanjang tahun 2021. Dalam informasi yang ia terima, BAZNAS menyebut pengumpulan ZIS-DSKL sepanjang tahun 2021 mencapai Rp14,1 triliun sementara penyalurannya mencapai Rp12,2 triliun untuk kegiatan kemanusiaan, ekonomi, kesehatan, dakwah, dan pendidikan.

 

“Realisasi pengumpulan ZIS-DSKL mencapai Rp14 Triliun, sedangkan penyalurannya menyentuh angka Rp12 Triliun. Jika dilihat, kegiatan ini sangat banyak sekali dan nilainya fantastis, akan tetapi Komisi VIII DPR rasanya tidak pernah dilibatkan sama sekali dengan berbagai program yang ada selama ini. Padahal, kami memiliki kewenangan untuk melakukan fungsi pengawasan atas program tersebut,” ungkap Bukhori berdasarkan keterangan pers yang diterima Parlementaria, Rabu (26/1/2022).

 

Legislator dapil Jawa Tengah I ini mengaku kesulitan untuk menghubungi pimpinan BAZNAS ketika dirinya tengah mengadvokasi kebutuhan masyarakat di dapilnya. Ia menilai beberapa program BAZNAS hanya menyasar kelompok tertentu sehingga menimbulkan kecemburuan di tengah masyarakat. Untuk itu, Bukhori memberi peringatan keras kepada BAZNAS supaya berlaku transparan dalam realisasi program dan tidak mengabaikan kewenangan DPR dalam melakukan fungsi pengawasan atas realisasi program BAZNAS.

 

“Sebagai mitra semestinya bisa bekerjasama. Namun faktanya, kenapa pimpinan ini sulit dihubungi? Tolong jangan seperti itu. BAZNAS akan kesulitan di lapangan jika mengabaikan peran DPR. Kami bisa berbuat banyak, bahkan jika perlu DPR bisa buat rapat ini deadlock. Di sisi lain, kami juga belum bisa menerima laporan pertanggungjawaban dari BAZNAS karena tidak menyertakan detail pengumpulan dan penyaluran ZIS-DSKL selama ini. Ke depan, saya berharap kemitraan kita perlu diefektifkan. Mitra perlu diberitahu agar pengawasannya bisa sejalan,” pungkasnya. (tn/sf)

BERITA TERKAIT
Revisi UU Haji Diharapkan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Jemaah
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah...
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...