Terkait Penyelenggaraan Umrah, Ace Hasan Minta Kesehatan Jemaah Diutamakan

27-12-2021 / KOMISI VIII
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: Dok/Man

 

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa kesehatan para calon jamaah umrah sebagai hal utama yang harus diutamakan. Menurutnya tidak perlu memaksakan diri untuk umrah jika itu membahayakan kesehatan.

 

"Saya dari awal selalu konsisten, lebih baik selalu mengutamakan kesehatan para calon jamaah umrah daripada kita memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah umrah, apalagi sekarang varian baru Covid-19 yaitu Omicron sedang menyebar," kata Ace dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Senin (27/12/2021)

 

Ace mengatakan, memang pemerintah Arab Saudi telah membuka kesempatan kepada Indonesia untuk mengirimkan jemaah umrah dengan jumlah yang masih sangat terbatas. Jika ingin memanfaatkan hal itu dan mengirim jemaah, tentu harus tetap mengutamakan prototokol kesehatan yang sangat ketat. 

 

Ia menyampaikan, pemerintah Arab Saudi pasti telah mempertegas protokol kesehatan termasuk soal karantina akan diberikan kepada calon jemaah umrah. Selain itu, dalam proses pelaksanan ibadah umrah, pemerintah Arab Saudi juga telah menerapkan aplikasi Tawakkalna. "Aplikasi Tawakkalna itu harus terintegrasi dengan aplikasi yang dimiliki Indonesia yaitu PeduliLindungi," ujarnya.

 

Menurut Ace, sepulang dari Tanah Suci, seharusnya jamaah umrah Indonesia memiliki komitmen untuk menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya harus memiliki kesediaan melakukan karantina. Saat ini karantina diberlakukan di Indonesia selama sepuluh hari.

 

"Tentu bagi kami kalau memang pemerintah dan asosiasi (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) kekeh (bersikeras) ingin memberangkatkan jamaah umrah mereka atau setidaknya pimpinan asoasiasinya, saya tetap meminta tetap menjaga nama baik Indonesia dan keselamatan mereka sendiri dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat," jelas Ace. 

 

Dia juga mengingatkan bahwa pelaksanaan ibadah umrah di masa pandemi ini biayanya tidak sedikit. Sebab jamaah umrah diharuskan untuk melakukan karantina. Ace menambahkan, umrah yang dilakukan oleh asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) semacam uji coba.

 

"Karena itu maka seharunsya mereka asosiasi ini harus menunjukan bahwa mereka ini sebetulnya adalah duta bangsa, yang harus memberikan keteladanan kepada jamaahnya nanti bahwa mereka memang mematuhi protokol kesehatan dan tidak terjangkit varian baru dari Covid-19," pungkas Ace. (tn/es)

BERITA TERKAIT
Revisi UU Haji Diharapkan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Jemaah
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah...
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...