Komisi X Apresiasi Realisasi Anggaran Kemenparekraf Tahun 2021

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (9/12/2021). Foto: Runi/Man
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) sepanjang tahun 2021. Walaupun di tengah pandemi Covid-19 banyak di Indonesia terpukul, dirinya salut Kemenparekraf mampu melaksanakan realisasi anggaran untuk program kerja yang telah dicanangkan guna mencegah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kolaps.
“Tahun ini memang betul-betul penuh perjuangan. Kita juga lihat anggaran 6 kali mengalami perubahan, ditambah-dikurangi. Kebayangkan situasinya. Rata-rata (tahun ini) serapan anggaran (Kemenparekraf) di atas 80 persen. Saya kira ini patut diapresiasi. Mudah-mudahan akhir bulan Desember ini bisa dikejar,” ucap Hetifah dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (9/12/2021).
Walaupun politisi Partai Golkar itu menyayangkan soal realisasi Pemulihan Ekonomi Nasionals (PEN), ia meminta Kemenparekraf mengambil pelajaran untuk hal tidak terulang kembali di tahun mendatang. Tidak hanya itu saja, dirinya meminta program-program kerja yang berdampak signifikan kepada masyarakat untuk diperhatikan sekaligus dimaksimalkan.
“Untuk beberapa program, saya ingin menyampaikan, sangat bermanfaat seperti BIP (Bantuan Insentif Pemerintah) dan Banpersus (Bantuan Pemerintah Khusus) namun perlu ditingkat lebih baik. Kami sangat mendukung beberapa program, seperti program Apresiasi Kreatif Indonesia. Mungkin bisa dilakukan di lebih banyak kota yang awalnya di 16 kota,” tandas Hetifah.
Sebagai informasi, Kemenparekraf memiliki sejumlah sasaran strategis yang dicapai di tahun 2021. Di antaranya adalah peningkatan kontribusi pariwisata dan ekonomi kreatif terhadap ketahanan ekonomi yang diukur dari nilai devisa pariwisata, kontribusi PDB pariwisata, dan niali ekspor produk ekonomi kreatif. Kemudian, meningkatnya nilai tambah ekonomi kreatif nasional dengan indikator nilai tambah ekonomi kreatif.
Lalu, terdapat sasaran strategis berupa peningkatan kualitas dan julah wisatawan yang diukur oleh jumlah wisatawan mancanegara, jumlah pergerakan wisatawan nusantara. Terakhir, peningkatan daya saing destinasi dan industry pariwisata nasional yang diukur dari peringkat Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI). (ts/sf)