Komisi X Apresiasi Penerapan PTM di Surabaya
Wakil Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti saat memimpin Kunjungan Kerja. Foto: Erman/rni
Wakil Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti mengapresiasi penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang dilakukan di sekolah-sekolah di Kota Surabaya. Dimana, Pemerintah Kota Surabaya sangat ketat sekali dalam mengimplementasikan PTM terbatas sebagaimana yang telah diatur dalam surat keputusan bersama (SKB) Empat Menteri sebagai untuk menghindari learning loss di kalangan peserta didik.
“Luar biasa Surabaya. Kasus Covid turun drastis, kemudian pemerintahnya sangat siap, pemangku kepentingan dunia pendidikan juga sangat siap sekali, masyarakat serta orang tua terlibat dalam menerapkan PTM terbatas ini,” ungkap Agustina usai Tim Kunker Komisi X DPR RI dengan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji beserta jajaran, dan dihadiri pula oleh stakeholder bidang Pendidikan, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/11/2021).
Diketahui, Kota Surabaya berada di Level 1 kasus Covid-19, secara aturan sudah boleh melaksanakan PTM dengan kapasitas 50 persen. Meski demikian, Pemkot Surabaya hanya menerapkan 25 persen peserta didik untuk dapat mengikuti PTM terbatas yang diterapkan kepada pelajar SD kelas VI dan SMP kelas VII, VIII dan IX.
Rencananya, Pemkot Surabaya akan mulai menerapkan PTM 100 persen pada Januari 2021 atau saat memasuki semester kedua tahun ajaran 2021-2022. Mengingat vaksinasi yang dilakukan di Surabaya capaiannya sangat memuaskan. “Tetapi 100 persen itu hanya bisa dicapai kalau tidak ditemukan kasus klaster sekolah,” tegas politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu.
Sebagai salah satu upaya tracing Covid-19 untuk klaster sekolah, Pemkot Surabaya kerap melakukan tes swab secara acak ke sekolah-sekolah yang menerapkan PTM. Tindakan tersebut tak luput dari apresiasi oleh Komisi IX DPR RI. “Saya kira Surabaya menjadi contoh yang sangat bagus dalam pelaksanaan periapan PTM 100 persen bagi seluruh sekolah di kabupaten/kota se-Indonesia,” tukasnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menegaskan, sebelum menerapkan PTM 100 persen, pihaknya akan melihat perkembangan kasus Covid-19 hingga akhir desember nanti. “PTM 100 persen masih kita tunggu sampai desember akhir. Kalau itu sudah aman, maka Surabaya akan menalukan PTM 100 persen. Asesmennya harus dikaji kembali agar tidak menimbulkan hal-hal yang baru lagi,” pungkasnya. (es)