Komisi X DPR RI Apresiasi Pembangunan Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang

17-10-2011 / KOMISI X

 

Komisi X DPR RI memberikan apresiasi dan dukungan terhadap pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang di Kabupaten Bogor.

Namun Komisi X DPR RI menyayangkan mengapa proyek pembangunan yang demikian  strategis dan penting tidak dinfokan secara detail sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan.

Raihan Iskandar (F-PKS) menyatakan jika proyek pembangunan sekolah olahraga nasional cukup strategis dan menjadi prioritas semestinya ada pembicaraan lebih dulu dengan dewan agar dewan mendapatkan informasi dengan baik.

“Mungkin hal-hal seperti inilah yang membuat akhirnya menjadi pertanyaan. Karena informasinya telat,” kata Raihan dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (17/8)

 Raihan juga menyoroti anggaran PON XVIII Tahun 2012 di Riau yang tidak dimasukan dalam Anggaran Tahun 2012 Kementerian Pemuda dan Olahraga, namun masuk sebagai  Anggaran Tambahan Tahun 2012. “Penyelenggaran PON adalah prioritas dan strategis mestinya diajukan lebih dulu, rencana strategis dan prioritas mestinya dikedepankan dulu,” paparnya.

Sedangkan Theresia Pardede (F-PD) mengharapkan   ada strategi planning yang terukur dari pembangunan sekolah olahraga nasional Bukit Hambalang.  Sehingga outputnya dapat diketahui tahun berapa dan  berapa atlit yang dihasilkan dari berapa cabang olahraga dan ada  bentuk koordinasinya dengan PB-PB.

Hal ini menurut Tere sapaan akrabnya,  agar kita tidak terjebak dalam pembangunan yang sifatnya fisik saja, yang dibutuhkan adalah atlit-atlit.

“Dengan adanya Hambalang ini sebenarnya strategi apa yang sudah dipersiapkan dalam hal mempersiapkan atlit-atlit nasional kita dari 22 cabang olahraga yang diusulkan,” imbuhnya.

Sementara Harbiah Salahudin  (F-PG) menyatakan setuju dan memberikan apresiasi atas pembangunan Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang. Namun Harbiah menyayangkan pembangunan belum selesai. “Mohon diberikan  penjelasan, kalau pembangunan belum selesai berarti ada ketidaksesuaian  antara serapan dan dana yang sudah dikucurkan,” katanya. (sc)/foto:iw/parle.

 

 

 

BERITA TERKAIT
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...
80 Tahun Indonesia Merdeka, Kesetaraan Akses dan Kualitas Pendidikan Masih Jadi Persoalan
14-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mendesak pemerintah untuk melakukan reformasi pendidikan secara menyeluruh...
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...