Anggota Komisi VIII DPR RI Achmad (kiri) saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI ke Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Foto : Ist/Man

Anggota Komisi VIII DPR RI Achmad meminta masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar terutama masyarakat yang berada di wilayah berpotensi terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor dan juga gunung merapi.

Untuk itu kita himbau masyarakat tetap waspada terutama pada lingkungan sekitar. Apa lagi sekarang ini sangat rawan bencana," kata Achmad saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI ke Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021).

Politisi Partai Demokrat itu juga meminta masyarakat juga harus meningkatkan kepeduliannya dalam menjaga lingkungan agar bencana itu tidak datang. Menurutnya, bencana bisa diatasi sejak dini jika seluruh elemen masyarakat kompak dalam menjaga alam.

"Jika masyarakatnya peduli akan lingkungan, mampu menjaga alam sekitar, maka banjir, tanah longsor dan semacamnya itu bisa terhindar. Tetapi jika lingkungan dan alamnya rusak, maka terjadilah hal semacam itu,” jelasnya.

Achmad juga menekankan bahwa tugas menjaga lingkungan dan mengantisipasi terjadinya bencana alam juga harus dipahami oleh masyarakat. Jangan sampai tanggung jawab itu diserahkan seluruhnya kepada pemerintah.

"Mindset masyarakat perlu juga diubah, agar memahami bahaya bencana. Ini tanggung jawab bersama. Begitu juga pemerintah harus memberi edukasi secara terus menerus perlu juga, agar masyarakat itu bisa paham terhadap bahaya bencana itu," jelasnya.

Lebih lanjut, katanya, pemerintah juga harus ketat dalam mengeluarkan izin usaha yang efeknya pada lingkungan. Jangan sampai kecerobohan dalam memberikan izin menimbulkan bencana yang pada akhirnya masyarakat yang menanggung dampaknya. "Pemerintah juga harus mengkaji ulang izin usaha terutama pada wilayah yang terdampak dan yang berpotensi menimbulkan bencana alam," tambahnya.

Anggota Dewan dari dapil Riau I ini juga meminta pemerintah memantau secara cermat pelaksanaan mitigasi dan penanganan bencana alam di sejumlah daerah. Ia menilai, langkah mitigasi penting dilakukan untuk mengurangi jumlah korban sekaligus penanganan dampak bencana dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"DPR RI meminta pemerintah daerah yang wilayahnya terjadi bencana atau rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, perkuat koordinasi agar mitigasi dan penanganan bencana dapat dilakukan dengan baik," imbuhnya.

Yang tak kalah penting, kata Achmad, pemerintah harus segera mencari tempat bagi masyarakat yang berada di wilayah rentan terjadinya bencana. "Kemudian pemerintah harus merelokasi tempat yang rawan bencana ke daerah yang aman," pungkasnya. (sf)