Perlindungan Anak Harus Diprioritaskan

19-02-2020 / KOMISI VIII
Anggota Komisi VIII DPR RI Asli Chaidir saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR RI dengan jajaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta (19/2/2020). Foto : Azka/Man

 

Anggota Komisi VIII DPR RI Asli Chaidir mengatakan masih banyak anak-anak di Indonesia yang menjadi korban kekerasan dan perdangangan manusia. Untuk itu, Pemerintah harus memprioritaskan perlindungan maksimal agar kejadian tersebut tidak terulang. Pasalnya data kekerasan anak dari 2015 hingga 2020 justru meningkat.

 

“Di akhir tahun 2019 terjadi lebih dari 350 kasus kekerasan terhadap anak, dan yang terkena rata-rata berumur 1 sampai 14 tahun mengalami kekerasan fisik dan psikologis,” papar Asli Chaidir saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR RI dengan jajaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta (19/2/2020).

 

Politisi Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPR RI ini menilai program-program yang dijalankan Kementerian terkait dalam melindungi anak-anak tidak berjalan cukup baik. Hal ini berdasarkan masih banyaknya kekerasan terjadi, sehingga sudah seharusnya mencari cara terbaru dalam menangani permasalahan tersebut.

 

“Pertanyaan saya adalah, apa program konkret yang dilaksanakan kepada anak-anak kita dari (pencegahan) kekerasan, sebab saya meragukan program yang sudah ada seperti program Kota Layak Anak dan program lainnya serta adanya isu-isu mengerikan lainnya seperti banyak organ tubuh anak yang diambil,” tanya legislator dapil Sumatera Barat I itu.

 

Ia menilai KPPPA perlu menelurkan program berkelanjutan peningkatan kualitas perlindungan anak, dan meningkatkan koordinasi dan percepatan kualitas program perlindungan anak di daerah. “Anggarannya hanya Rp 273 milliar, mungkin ini juga yang menjadi penyebab kinerjanya tidak maksimal. Kalau sudah begini, seharusnya ajukan saja penambahan anggaran kepada Pemerintah Pusat agar dinaikan,” pungkasnya. (tn/sf)

BERITA TERKAIT
HNW Minta Komitmen Pemerintah Berikan Layanan Maksimal Penyelenggaraan Haji 2026
21-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan pentingnya fungsi koordinasi, sinkronisasi, dan pengawasan, melalui forum...
Komisi VIII Serap Aspirasi Soal Layanan Haji bagi Lansia dan Disabilitas
21-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menegaskan pentingnya memperkuat aspek pelayanan bagi jemaah haji penyandang disabilitas...
RUU Penyelenggaraan Haji: Soroti Transisi Kelembagaan dan Usulan Kampung Haji
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam di Nusantara...
Revisi UU Haji Diharapkan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Jemaah
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah...