Komisi X DPR Minta Perpustakaan Kalbar Dorong Penulis Lokal

15-04-2011 / KOMISI X
Komisi X DPR RI Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Propinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mendorong penulis-penulis lokal untuk dapat memperkaya bacaan bagi  anak-anak sekolah di wilayah ini.
                Hal ini disampaikan anggota Komisi X dari F-PKS, Romani saat kunjungan kerja ke Propinsi Kalbar, Rabu (14/3) yang dipimpin Zulfadhli. Romani mengatakan, Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Propinsi Kalbar perlu mendorong penulis-penulis local ini untuk mengangkat sejarahpara pahlawan-pahlawan Kalbar agar anak-anak dapat mengenal pahlawan daerahnya. “Kalau anak-anak tidak diajarkan dan diperkenalkan dengan pahlawan daerahnya sejak dini, rasa-rasanya ini musibah,” katanya.
                Menurut Romani, buku-buku bacaan tentang pahlawan ini dapat disajikan dengan cara-cara yang menarik, sehingga anak-anaktertarik dan berminat untukmembacanya. Seperti buku-buku komik tentang Pahlawan Kalbar. “Disinilah perlunyapenyajian yang cerdas bagi anak-anak, agar anak selalu mempunyai minat baca yang tinggi,” katanya.
                Selain buku-buku tentang para pahlawan, Romani juga mengusulkan penulis local lebih banyak mengangkat tentang muatan lokal.
                Tentunya, kata Romani, agar lebih banyak penulis lokal yang tertarik, Badan Perpustakaan Daerah Kalbar perlu memancing dengan mengadakan lomba penulisan buku dan iming-iming hadiahbagi yang memenangkannya. “Saya yakin penulis-penulis lokal ini tidak kalah potensialnya dengan penulis nasional jika diberikan kesempatan,” tambah Romani.
                Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Propinsi Kalbar Marselinus Kutjai Apin sependapat, alangkah lucunya jika anak-anak di wilayah ini tidak mengenal pahlawannya sendiri, dan itu harus dilakukan sejak dini.
                Dia mengakui, minat baca anak-anakmemang masih rendah. Salah satunya disebabkan kurang tersedianya bacaan anak-anak dan remaja.
                Apin juga sependapat jika penulis-penulis lokal didorong kreatifitasnya untuk menulis. Dorongan ini juga telah dilakukan dengan terbitnya buku berjudul Veteran Perang Kalimantan Barat yang ditulis penulis lokal. Buku ini menceritakan kisah perjuangan 10 pejuang kemerdekaan yang masuk dalam Korps Veteran Perang Kemerdekaan Cabang Kalimantan Barat.
                Buku ini, kata Apin, diharapkan dapan mensupport para penulis lokal untuk lebih banyak berkarya.
                Apin juga menjelaskan, Perpustakaan Daerah Kalbar mempunyai koleksi deposit (koleksi daerah) yang sampai dengan Desember 2010 berjumlah 3.091 judul. Koleksi ini diselamatkan dan disimpan dalam ruang deposit.
                Apin mengakui, Perpustakaan Daerah Kalbar  memang sudah ketinggalan dibandingkan dengan perpustakaan di Kalimantan Timur, misalnya, yang sudah menggunakan IT (information technology).
                “Kami tidak berputus asa, walaupun dananya minim, jajaran kami akan berbuat semaksimal mungkin untuk ikut berperan mencerdaskan anak-anak Kalbar, “ ujarnya. (tt)
BERITA TERKAIT
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...
80 Tahun Indonesia Merdeka, Kesetaraan Akses dan Kualitas Pendidikan Masih Jadi Persoalan
14-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mendesak pemerintah untuk melakukan reformasi pendidikan secara menyeluruh...
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...