Pertumbuhan Ekonomi Kepri Tak Menggembirakan

28-05-2019 / KOMISI XI
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir Foto : Husen/mr

 

 

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tak menggembirakan. Ia berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Jelang Idul Fitri pada triwulan I 2019 ini hanya tumbuh 4,76 persen. Bahkan, sempat di level terendah sebesar 2,6 persen. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir menilai, semua itu disebabkan karena investor kesulitan mendapat kepastian hukum.

 

“Ini sudah sering dibahas DPR dan pemerintah, bagaimana Otorita Batam bisa bersinergi dengan Pemerintah Kota melalui UU Otonomi Daerah dan UU Otorita Batam, sehingga dualisme bisa diselesaikan dengan baik,” kata Hafisz usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Kota Batam, Kepri, Selasa (28/5/2019).

 

Menurutnya, pintu investasi di Kepri, terutama Batam, ada pada regulasi dan perizinan. Investasi di Batam jadi sorotan. Bila investasi menggeliat di Batam, pertumbuhan ekonomi Kepri ikut terdongkrak naik. Batam jadi fokus pembenahan untuk mendongkrak pertumbuhan dan kesejahteraan. Bila persoalan Batam tidak segera diselesaikan, dua negara yang bertetangga dengan Batam, Malaysia dan Singapura, akan terus menekan  Kepri dan menciptakan kesenjangan.

 

Politisi PAN ini menambahkan, Batam kini jadi status quo lantaran para pebisnis masih enggan berinvestasi. "Itu berarti regulasinya belum beres. Batam ini pusat bisnis dan industri berbasis free trade zone (FTZ). Kalau sudah diberi insentif berupa FTZ daerah ini harusnya sudah berkembang lebih besar dan pesat daripada daerah lain yang tidak diberikan insentif," ungkapnya.

 

Ditambahkan politisi dapil Sumsel I itu, para investor belum melihat regulasinya berpihak pada kepastian hukum, sehingga ekonomi Batam masih stagnan dan tak menyumbang pertumbuhan secara signifikan untuk Kepri. Sebagai daerah otorita, mestinya Batam sudah jauh lebih mandiri dan tak bergantung lagi pada APBN. (mh/sf)

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...