Komisi VIII Apresiasi Pembangunan Gedung Baru Asrama Haji Lampung

Anggota Komisi VIII DPR RI Hamka Haq foto : Azka/mr
Anggota Komisi VIII DPR RI Hamka Haq mengapresiasi pembangunan gedung baru asrama Haji Provinsi Lampung. Ia menilai pembangunan gedung baru asrama haji yang terletak di Rajabasa, Bandar Lampung ini sudah terlihat perkembangannya.
Diketahui, asrama Haji Lampung yang merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi Lampung ini mendapat tambahan dua gedung dari Kementerian Agama melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
“Ada dua unit gedung yang sedang dibangun, di antaranya lima lantai yang akan digunakan untuk asrama Haji di Lampung, dan direncanakan selesai pada bulan Desember tahun ini. Pembangunannya pun sudah berjalan selama sebulan ini,” ujar Hamka usai meninjau pembangunan gedung baru asrama Haji bersama Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI di Rajabasa, Bandar Lampung, Jumat (27/7/2018).
Dalam kunjungan kerja yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang itu, Tim Kunker Komisi VIII DPR RI turut didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Lampung Suhaili beserta jajaran.
Hamka mendapat informasi, sejak asrama Haji Lampung ini dibangun, baru kali ini direnovasi. Ia menyebut bahwa ini merupakan bangunan lama yang berasal dari hibah Pemprov Lampung.
Di sisi lain, ia menilai hal yang masih menjadi permasalahan di Lampung terkait ibadah Haji adalah belum dijadikannya Bandara Radin Inten II Lampung menjadi embarkasi Haji. Sehingga, calon jemaah haji dari Lampung harus terbang ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, terlebih dahulu.
“Syarat embarkasi bukan hanya asrama yang luas, tetapi juga bandaranya harus siap menjadi bandara internasional,” kata politisi F-PDI Perjuangan itu.
Hamka mengatakan, dari segi materi fisik mungkin sudah siap, tetapi dari segi prosedur belum dibicarakan antara Pemprov Lampung dengan Menteri Perhubungan. Karena menurut penjelasan dari Kemenag bahwa ketebalan landasan Bandara Raden Inten II Lampung masih kurang 40 cm.
“Meskipun kurang 40 cm, tetapi Bandara Raden Inten II sudah bisa dipakai oleh pesawat menengah, yang bisa memuat 369 jemaah. Untuk yang lebih besar lagi memang belum bisa,” tuturnya.
Politisi dapil Jawa Timur II ini berharap Kemenag memperjuangkan melalui Menteri Perhubungan dan dibantu Komisi VIII DPR RI agar bisa memproses administrasinya, dan juga membenahi materi fisik dari Bandara Raden Inten II agar memenuhi persyaratan internasional. (azk/sf)