Jumlah Penelitian dan Jurnal Masih Minim

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra, foto : jaka/hr
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra menilai, jumlah penelitian dan jurnal di Indonesia masih minim. Hal ini terlihat dari jumlah publikasi internasional yang terindeks Scopus ataupun Thomson peneliti di Indonesia, masih kalah dengan Malaysia dan Thailand, padahal jumlah kampus dan guru besar di sana lebih sedikit jika dibandingkan di Indonesia.
“Selain itu, jika dibandingkan antara jumlah mahasiswa dengan jumlah perguruan tinggi di Indonesia, jumlah penelitian yang terpublikasi di jurnal internasional masih relatif rendah,” kata Sutan, ketika dihubungi Parlementaria melalui sambungan telepon, Jumat (9/2/2018).
Bahkan setelah Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengeluarkan aturan penulisan jurnal internasional bagi mahasiswa doktoral, guru besar dan dosen yang berpangkat lektor kepala, peningkatan penelitian dan jurnal masih belum begitu memuaskan. Tak heran kondisi ini mengakibatkan jurnal ilmiah di perguruan tinggi Indonesia belum berkembang, baik dari kuantitas dan kualitas.
“Jurnal ilmiah di perguruan tinggi belum berkembang baik dari segi kuantitas dan kualitas, padahal kebutuhan jurnal nasional dan internasional yang telah terakreditasi di Tanah Air juga semakin meningkat. Sehingga kami meminta adanya peningkatan jumlah penelitian dan publikasi jurnal ilmiah,” tandas Sutan.
Politisi F-Gerindra itu melihat, salah satu kendala minimnya publikasi karena kurangnya naskah-naskah hasil penelitian untuk diterbitkan dalam jurnal dan tingkat literasi perguruan tinggi yang masih lemah.
“Untuk itu, saya meminta perguruan tinggi dan para guru besar lebih menitikberatkan pada kegiatan penelitian dan jurnal dalam tri darma perguruan tingginya, karena di sinilah tuntutan perkembangan pendidikan dunia saat ini,” pesan politisi asal dapil Jambi itu. (sf)