Perpustakaan Harus Jadi Pusat Pengembangan SDM
Anggota Komisi X DPR RI, Mujib Rohmat (F-PG)/Foto:Husen/Iw
Perpustakaan sebagai sumber literasi harus dijadikan sebagai pusat pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Dari perpustakaan sumber ilmu dan informasi didapat. Manusia unggulan pun mestinya bisa lahir dari mereka yang rajin mengakses perpustakaan untuk mengembangkan diri.
Anggota Komisi X DPR RI Mujib Rohmat menyampaikan hal itu di Kantor Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (07/2/2018). Untuk menjadikan perpustakaan sebagai sumber pengembangan SDM, perlu dikelola oleh pustakawan profesional. "Tidak boleh lagi perpustakaan dijadikan tempat pembuangan pegawai," kata Mujib saat memimpin pertemuan dengan Sekda Kepri dan para pustakawan Kepri.
Menurut Mujib, perpustakaan harus dijauhkan dari stigma yang memberi citra negatif di mata masyarakat. Sebaliknya, gerakan gemar literasi dan membaca bisa dimulai dari perpustakaan. Hanya saja, sambung politisi Golkar ini, pengembangan perpustakaan di seluruh Indonesia belum didukung politik anggaran yang memadai. Ditambah minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Dari data UNESCO tahun 2015, peringkat literasi Indonesia menempati posisi 60 dari 61 negara.
Lebih ironis lagi, masih dari data UNESCO, di Indonesia satu buku dibaca 15 ribu orang per tahun. Padahal standar UNESCO, mestinya satu buku dibaca dua orang per tahun. "Ini jadi tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan budaya literasi dan baca. Untuk itu, harus ada the right man in the right place di setiap perpustakaan Indonesia," tutur Mujib lagi.
Potret budaya baca dan perpustakaan Indonesia yang tidak menggembirakan itu, dibutuhkan gerakan masif untuk mengubah kesan perpustakaan menjadi lebih baik. Akses mendapatkan buku dan menuju ke lokasi perpustakaan harus dipermudah. (mh/sc)