Komisi VIII Apresiasi Toleransi Beragama di Sulut

14-12-2017 / KOMISI VIII

Wakil Ketua Komisi VIII Noor Achmad saat Dialog disekolah SMA Advent yang menjadi sekolah percontohan di Sulawesi Utara. (14/12) foto:hendra|DN

 
 
Wakil Ketua Komisi VIII Noor Achmad memberikan apresiasi terhadap perkembangan toleransi beragama di Provinsi Sulawesi Utara. Hal itu diungkapkannya usai meninjau SMA Advent Manado, Kamis, (14/12).
 
 
Saat meninjau lokasi sekolah tersebut, ditemukan suasana keharmonisan antar siswa di sekolah tersebut, jarang sekali ditemukan gesekan antar siswa karena isu agama. Di setiap paginya juga, SMA Advent selalu mempersilakan siswanya untuk melakukan pembacaan terhadap kitab suci sesuai dengan ajaran dan agamanya masing-masing. 
 
 
Apresiasi juga dilakukan karena SMA Advent ini mampu mengkolaborasikan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam mendidik para siswa. Sehingga layak apabila SMA Advent ini dijadikan sekolah percontohan di Sulawesu Utara. 
 
 
"Apa yang tadi dilakukan yakni kolaborasi aspek kognitif,  psikomotorik, afektif itu dilakukan dengan baik. Otomatis, maka harmoni tercipta dengan sendirinya. Karena orang yang toleran itu terbangun karena pendidikan karakter," ungkap Noor Achmad, Kamis, (14/12) di Manado. 
 
 
Kolaborasi tiga aspek tersebut, bagi Politisi Golkar ini penting dilakukan dalam pola pengajaran di sekolah, baik di Sulawesi Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. "Kita harapkan seluruh sekolah melakukan hal yang sama. Tidak saja Manado, tapi Indonesia," sambungnya. 
 
Tak hanya isu toleransi beragama, Noor Achmad juga menyoroti pengembangan skill seperti penanganan bencana dan pengembangan sopan santun. "Kita juga lihat bagaimana pengajaran dari guru. Mereka, para siswa telah diasah skill untuk menyelesaikan persoalan. Dicontohkan dalam penanganan bencana, kami apresiasi apa yang dilakukan oleh sekolah Adven ini yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari apa yang diinginkan presiden, " jelasnya. 
 
 
Kondisi cukup baik pendidikan toleransi di Sulut ini diharapkan mampu mendongkrak rating Manado sebagai kota atau wilayah ramah anak. Ini patut diapresiasi dan dijadikan contoh bagi daerah lain. "Harapan saya, Manado akan jadi kota ramah anak. Manado jadi kota yang menciptakan generasi muda dengan skill dan tindakan toleransi yang baik," sambungnya. 
 
 
Turut serta menyambut kunjungan Komisi VIII ini Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven E. Kandouw. Selain itu sejumlah anggota Komisi VIII yang ikut serta yakni Diah Pitaloka (F-PDIP), Alfia Reziani (F-PDIP), John Kennedy Azis (F-Golkar), Ruskati Ali Baal (F-Gerindra) , Siti Mufattaha (F-Demokrat), Desy Ratnasari (F-PAN) dan Achmad Mustaqim (F-PPP). (hs,mp) 
BERITA TERKAIT
Revisi UU Haji Diharapkan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Jemaah
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah...
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...