Komisi XI Apresiasi BI dan OJK Tangani Investasi Bodong

01-11-2017 / KOMISI XI
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI Soepriyatno menerima cendramata dari Anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara usai melakukan pertemuan di Mataram, Lombok, Senin (30/10/).Foto : Mastur/and

 

Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI Soepriyatno mengakui akhir-akhir ini banyak muncul investasi yang merugikan masyarakat.  Dengan bermacam-macam dalih mereka memancing dengan mendapatkan keuntungan yang cepat dan keutungan lain yang indah tetapi ternyata menipu orang.

 

Demikian mengemuka dalam pertemuaan Tim Komisi XI dengan BI, OJK, Perbankan serta Askrindo di Mataram, Lombok, Senin (30/10/2017) sore.

 

Munculnya beberapa investasi bodong diakui anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi Tirta Segara baru-baru ini pihaknya kembali menutup 14 lembaga keuangan tidak berijin yang melakukan tindakan melawan hukum sehingga dihentikan kegiatannya oleh satgas.

 

Ia mengakui banyak masyarakat yang tertipu janji di luar batas kewajaran diantaranya akan dapat bonus jika bisa merekrut member baru. "Ini ciri-cirinya, bahkan ada yang manfaatkan tokoh agama dan masyarakat seolah-olah mendapatkan restunya. Modus seperti ini yang berbahaya," tandas Tirta.

 

Terkait hal itu Soepriyatno yang juga Wakil Ketua Komisi XI ini mengapresiasi langkah cepat OJK. Menurutnya pemerintah dalam hal ini BI dan OJK perlu kerja sama perlu membentuk Satuan Tugas (satgas) guna memberantas investasi bodong ini.

 

"Langkah antisipasi cepat perlu dilakukan, sebelum berkembang sudah dibekukan sehingga tidak sampai merugikan masyarakat," terang politisi Gerindra ini.

 

Secara umum kata Soepriyatno, pertemuan dengan beebagai kalangan di NTB ini ada temuan-temuan yang signifikan dan provinsi ini semakin bagus khususnya ekonomi masyarakat. DPR akan terus membantu NTB semakin bagus ke depan.

 

Salah satu info penting dari BI pertumbuhan ekonomi NTB triwulan II 2017 mengalami kontraksi sebesar 1,96 persen. Turunnya ekspor jadi penyebab terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi lanjutan tersebut. Meski begitu pertumbuhan ekonomi masih tetap tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat mengalami kontraksi 3,74 persen. (mp/sc)

BERITA TERKAIT
Komisi XI dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Ekonomi RAPBN 2026
22-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi XI DPR RI menyepakati asumsi dasar ekonomi makro dalam Rapat Kerja (Raker) yang digelar pada Jumat...
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...