Size Ekonomi NTT Belum Besar

03-08-2017 / KOMISI XI

Walau pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur relatif baik, tapi size ekonominya belum besar. Ini bisa terlihat dari potret ekonomi setempat dengan produk domestik bruto (PDB) regional Rp 84 triliun, tapi income per kapita produk domestik regional bruto (PDRB) hanya Rp 16-17 juta.

 

Hal ini dikemukakan anggota Komisi XI DPR RI Johnny G. Plate di Kupang, NTT, Selasa (01/8/2017), saat mengikuti kunjungan kerja Komisi XI ke NTT.

 

Capaian PDRB itu berarti sekitar 1.200 USD atau hanya sepertiga dari income per kapita nasional. "Pertumbuhan ekonomi sudah relatif baik di atas rata-rata nasional, tetapi size ekonominya belum besar," ucapnya.

 

Yang bisa menjadi harapan, sambung Johnny, adalah provinsi ini bisa berubah dari provinsi administratif biasa, menjadi provinsi kepulauan. Maluku contohnya yang sudah menjadi provinsi kepulauan.

 

Pada bagian lain, anggota F-Nasdem ini, menyorot juga soal kredit usaha rakyat (KUR) yang harus dimanfaatkan untuk sektor produktif yang melibatkan masyarakat. Johnny memcontohkan KUR sektor pertanian masih kecil di NTT. Justru hampir 90 persen menyasar sektor perdagangan.

 

Sementara mengomentari dunia pariwisata NTT, menurut Johnny perlu libatkan masyarakat luas. Di NTT ada Pulau Komodo, Sumba, termasuk Flores sebagai destinasi wisata. "Seperti di Flores, pertanian dan perternakannya bisa menjadi foodsuplay untuk industri pariwisata. Demikian halnya tenunan, seni-seni tradisional lokal bisa dikemas agar penghasilan masyarakat dan keikutsertaan masyarakat di industri pariwisata bisa di dorong," paparnya.

 

Kalau itu berhasil didorong, sambung politisi dapil NTT II ini, pasti akan memberi penerimaan income per kapita yang tinggi dan progresif. Ia berharap perlu ada pendampingan dan program-program terapan yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat di industri pariwisata yang sedang dikembangkan. Pemda setempat harus betul-betul memberi perhatian. Seperti diketahui, pemerintah mencanangkan NTT sebagai 10 destinasi wisata dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). (azka/sc) foto : azka

BERITA TERKAIT
Komisi XI dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Ekonomi RAPBN 2026
22-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi XI DPR RI menyepakati asumsi dasar ekonomi makro dalam Rapat Kerja (Raker) yang digelar pada Jumat...
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...