Komisi X Sesalkan Kasus Anggota Pramuka Makan di Tanah

29-03-2017 / KOMISI X

Anggota Komisi X DPR Sri Meliyana menyesalkan kejadian tersebarnya foto kegiatan anggota Pramuka yang sedang makan, namun beralaskan tanah beberapa waktu yang lalu. Hal itu terjadi di Kwartir Ranting Kronjo Kwartir Cabang Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

 

“Walaupun ini bentuknya hukuman, tapi tidak boleh menghukum seperti itu. Sangat keliru. Kalau niatnya sebagai bentuk hukuman, masih banyak cara lain yang lebih tepat,” kata Meli, usai RDPU dengan INASGOC, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2017).

 

Politisi F-Gerindra itu menegaskan, dalam dunia pendidikan, menghukum itu merupakan bentuk pelajaran, sehingga  jenis hukuman harus memberikan pelajaran kepada anak didik.

 

“Jadi dalam pendidikan, menghukum itu dalam nuansa mengajari. Jika menghukum tidak sesuai koridornya, ini sudah menyalahi prinsip pendidikan. Hukuman pun harus berefek positif dan memberikan pelajaran bagi anak didik,” tegas Meli.

 

Meli juga mengingatkan, makan yang beralaskan tanah juga dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan anggota Pramuka. Seharusnya, melalui kegiatan Pramuka, anggotanya diberikan pemahaman tentang kebaikan, etika dan kegiatan yang positif.

 

“Padahal bentuk penyimpangan seperti pelonco ataupun hukuman yang berefek negatif sudah kerap terjadi. Namun masih ada pihak yang melakukan, dan terjadi lagi. Semua pihak kalau sudah berada di zona pendidikan, harus selalu berada di rel dalam rangka menjadikan pendidikan lebih baik,” pesan politisi asal dapil Sumsel itu.

 

Dalam kesempatan berbeda, Anggota Komisi X DPR, Dadang Rusdiana menilai kelakuan yang menyimpang dari koridor itu harus diluruskan. Menurutnya,  kejadian ini seperti warisan perpeloncoan yang masih melekat pada pola pembinaan remaja dan kegiatan ekstrakurikuler. Pembinaan Pramuka dengan makan di tanah merupakan sesuatu yang sangat keliru.

 

“Apalagi yang namanya Pramuka sesuai dengan kesejarahannya adalah pola pembinaan yang menekankan pada 'learning by playing", anak-anak didorong untuk bersukacita, mencintai alam dan hidup tertib serta bersih,” kata Dadang.

 

Menurut politisi F-Hanura itu, ada hal-hal lain yang menurutnya perlu dikoreksi, termasuk soal pembebanan fisik yang berlebihan pada peserta. Output pendidikan berupa siswa yang kuat fisik dan mental memang diperlukan, namun harus diperoleh dengan cara yang kreatif.

 

“Pramuka harus mengembangkan pendidikan budi pekerti yang baik dengan menggunakan pendidikan bermain, cinta alam, dan cara lain yang mendidik. Metode yang dijalankan juga harus menyenangkan. Jadi diperlukan reorientasi kepelatihan dalam Pramuka agar sejalan dengan tuntutan zaman,” pesan politisi asal dapil Jawa Barat itu.

 

Menanggapi kejadian ini, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Ahdyaksa Dault memberi penjelasan terkait foto itu. Menurut Adhyaksa, foto yang mendapat kritik keras tersebut bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka. Ia dapat memastikan pembina kegiatan tersebut belum memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka.

 

“Saya tegaskan ini bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka, saya sangat menyayangkan ini. Saya pastikan bahwa pembina kegiatan tersebut belum mengikuti atau memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka,” tegas Adhyaksa, beberapa waktu yang lalu. (sf)/foto:kresno/iw.

BERITA TERKAIT
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...