Jika Dana Pusat Dikelola dengan Baik, Papua Sejahtera

28-02-2017 / KOMISI XI

Dana pusat yang masuk ke Papua sekitar Rp 56,80 trilyun lebih. Jika dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah dan industri jasa keuangan yang ada, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
 

"Dana-dana pusat yang masuk ke Papua sèkitar Rp 56,80 triliun lebih. Jika bisa dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah dengan industri jasa keuangan yang ada, saya rasa bisa menggenjot dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum", kata anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI ke Provinsi Papua Amir Uskara di Jayapura, Senin (27/2/2017)
 

Ia menjelaskan, jika didistribusikan secara merata dengan tiga juta jumlah penduduk Papua itu bisa Rp 20 juta per kepala. Tapi kondisi yang ada di Papua ini, lanjut anggota dewan dari PPP ini, pertumbuhan ekonomi memang tinggi tapi ternyata gene ratio juga tinggi. "Bahkan tertinggi di Indonesia, dan tingkat kemiskinan di Papua tertinggi di Indonesia,"  ungkapnya.

 

Menurutnya, ini yang harus dikaji lebih dalam terutama menjadi bahan masukan Komisi XI DPR RI untuk dibawa rapat dengan mitra kerja, bagaimana melihat Papua ini. "Bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ini  masih perlu perhatian khusus dari pemerintah terkait pengelolaan  dana yang masuk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Papua tidak tertinggal lagi seperti daerah-daerah yang lain,"  tandasnya.

 

Dalam pertemuan Tim Komisi XI DPR dengan  jajaran industri jasa keuangan di Papua tersebut, politisi daerah pemilihan Sulawesi Selatan ini juga menyoroti masalah kredit usaha rakyat (KUR).

 

Ia menilai NPL KUR di Papua cukup kecil, penyaluran kredit dari LDR hanya sekitar 62% lebih. "Ini perlu ditinjau ulang bagaimana caranya sektor perbankan agar dana itu bisa berputar di Papua sehingga bisa menggerakkan perekonomian," ujarnya .

 

"Kalau hanya 62% saya kira terlalu kecil, bahkan ada daerah di Jawa yang di atas 100%. Baràngkali itu salah satu instrumen yang bisa kita pakai untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkasnya. (sc) Foto : Suci/sc.

 

BERITA TERKAIT
Komisi XI dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Ekonomi RAPBN 2026
22-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi XI DPR RI menyepakati asumsi dasar ekonomi makro dalam Rapat Kerja (Raker) yang digelar pada Jumat...
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...