Komisi X Sambut Baik Ajakan Kerjasama Parlemen Iran

22-02-2017 / KOMISI X

Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya memastikan, pihaknya menyambut baik ajakan kerjasama Parlemen Republik Islam Iran, khususnya Komisi Iptek dan Pendidikan, terkait bidang pendidikan. Menurutnya, Iran sebagai negara yang sejarah ilmu pengetahuan dan pendidikannya sudah sejak ribuan tahun lalu, tentu mempunyai nilai lebih untuk bekerjasama.

 

“Kami menyambut baik, terkait kerjasama saling menerjemahkan buku-buku pendidikan, baik buku pelajaran Indonesia ke dalam bahasa Iran, maupun sebaliknya. Mengingat Iran merupakan salah satu pusat perkembangan ajaran Islam,” kata Riefky, saat menerima delegasi Parlemen Republik Islam Iran di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/02/2017).

 

Sementara terkait pendidikan tinggi, Riefky mendapat informasi bahwa mahasiswa Indonesia yang menempuh perkuliahan di Iran, masih terfokus pada bidang atau jurusan keagamaan. Padahal di Iran, selain keagamaan, banyak bidang lain yang cukup maju.

 

“Dalam hal ilmu pengetahuan, teknologi, energi termasuk nuklir dan terkait energi minyak bumi, dan gas itu di Iran cukup maju. Mereka berharap bahwa lebih banyak mahasiswa Indonesia yang berkuliah di sana, tidak hanya bidang keagamaan, tapi bidang-bidang lain,” imbuh Riefky.

 

Politisi F-PD itu menambahkan, pihaknya mendukung kerjasama antara parlemen Indonesia dengan Iran terjalin semakin erat. Khususnya komisi pendidikan di masing-masing parlemen. Termasuk hubungan kedua negara, dalam merealisasikan kerjasama antara Pemerintah, khususnya ilmu pengetahuan, pendidikan dan riset teknologi.

 

“Tentu hubungan parlemen kita harapkan bisa semakin erat, terutama di komisi pendidikan kedua negara. Tetapi tentu juga kita harapkan dukungan dari pihak Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan kedua negara. Termasuk Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, agar lebih erat lagi,” harap Riefky.

 

Sebagai tindak lanjut pertemuan ini, selain menyampaikannya kepada mitra Komisi X, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riefky mengatakan akan melakukan kunjungan balasan ke Iran, untuk membahas kelanjutan kerjasama.

 

“Komisi X juga berencana akan mengunjungi Iran untuk membicarakan mengenai kelanjutan kerjasama antara kedua negara yang sudah berjalan. Kami berharap setelah ini ada pertemuan, demi kemajuan dunia pendidikan,” tutup politisi asal dapil Aceh itu.

 

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Iptek dan Pendidikan Parlemen Republik Islam Iran, Mahmoud Negahban Salami mengatakan, Komisi Iptek dan Pendidikan merupakan salah satu komisi yang penting dalam parlemen Iran. Menurutnya, negara akan maju jika pendidikan dan SDM yang baik.

 

Dalam menjalankan fungsinya, pihaknya bekerjasama dengan empat kementerian, yakni Kementerian Iptek, Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Koperasi dan Tenaga Kerja.

 

Salami menjelaskan, komisinya yang beranggotakan juga membentuk lima komite di bawah komisi, yakni komite pendidikan tinggi, pendidikan dasar, riset teknologi, kejuruan, dan keakhlakan.

 

“Kami juga meninggalkan pendidikan paradigma lama atau tradisional, menuju pendidikan yang lebih modern atau lebih pada inovasi untuk menyelidiki berbagai permasalahan,” jelas Salami.

 

Pihaknya juga mereformasi sistem pendidikan dasar, dari semula SD selama 5 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 4 tahun, kini menjadi SD 6 tahun, SMP 3 tahun, dan SMA 3 tahun. Sementara untuk pendidikan tinggi, Iran sudah memperbaiki perbaikan pada sistem penerimaan mahasiswa baru, dengan menggunakan satu kali ujian masuk bagi seluruh perguruan tinggi.

 

Dubes Iran untuk Indonesia, Valiollah Muhammadi menambahkan selama ini hubungan antara Indonesia dan Iran di berbagai bidang mengalami peningkatan. Untuk kerjasama bidang pendidikan, pihaknya pun siap untuk memfasilitasi.

 

“Kami juga senang, kerjasama di bidang pendidikan sudah terbentuk. Kami berharap, hubungan kedua negara didukung oleh parlemen, khususnya komisi pendidikan. Jika hubungan kedua komisi berjalan baik, maka hubungan kedua parlemen akan baik,” jelas Valiollah.

 

Dalam kesempatan itu, ia juga meminta kerjasama terkait penerjemahan buku pendidikan dari kedua negara. Untuk pendidikan tinggi, melaporkan saat ini ada 25 mahasiswa Iran yang menempuh pendidikan di Indonesia. Dan ada 100 mahasiswa Indonesia yang belajar di Iran terkait jurusan keagamaan. “Kami siap memberikan beasiswa untuk berbagai jurusan selain ilmu keagamaan,” imbuh Valiollah. Pertemuan ditutup dengan pertukaran cenderamata dari kedua belah pihak dan foto bersama. (sf)/foto:andri/iw.

BERITA TERKAIT
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...