Pembudayaan Olahraga Kekurangan Sarana dan Prasarana

22-02-2017 / KOMISI X

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Achmad Fikri Faqih menyampaikan bahwa pembudayaan olahraga baik itu di masyarakat, kabupaten dan kota serta di pendidikan mengalami masalah yang sama yakni kekurangan sarana dan prasarana olahraga.

 

“Masalah pembudayaan olahraga masih sama yakni kekurangan sarana dan prasarana olahraga, di tingkat pendidikan seperti UGM saja yang memiliki mahasiswa hingga 60 ribu masih sangat kekurangan sarana dan prasarana olahraga,” ungkap Fikri dalam pertemuan dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (18/2/2017) 

 

Lebih lanjut, Fikri berharap pemerintah memiliki perhatian yang lebih untuk memenuhi kekurangan sarana dan prasarana olahraga terutama di tingkat pendidikan, karena sarana dan prasarana sangat menunjang peningkatan atlet-atlet berprestasi.

 

"Banyak atlet-atlet daerah yang ingin berprestasi namun mereka kekurangan sarana dan prasarana olahraga, sehingga untuk latihan saja mereka mengalami kesulitan," terang Fikri.

 

Politisi PKS ini menyatakan bahwa masukan-masukan tersebut sangat berharga dan akan menjadi catatan penting bagi pemerintah agar segera melengkapi sarana dan prasarana olahraga jika ingin banyak mencetak atlet berprestasi.

 

Sementara, Anggota Komisi X DPR RI Anita Yakoba Gah menyampaikan sangat miris akan keterbatasan tersebut, padahal Yogja memiliki potensi olahraga yang sangat potensial. Lebih lanjut, Anita Yakoba sampaikan akan memperjuangkan anggaran untuk peningkatan sarana dan prasarana olahraga terutama di Yogyakarta.

 

Politisi Partai Demokrat ini juga mengapresiasi program pembinaan olahraga yang dilakukan di kecamatan-kecamatan di Yogyakarta. "Jika pembinaan olahraga ini sudah dilakukan dari kecamatan dengan baik maka bisa menghasilkan atlet-atlet berprestasi yang sangat banyak," ungkapnya.

 

Sebagaimana paparan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta R. Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa selama ini hambatan yang dialami Yogja terutama dalam rangka pengembangan olahraga yakni kekurangan lapangan olahraga.

 

"Sekarang ini, kami sangat kekurangan lapangan olahraga atau tempat olahraga, karena hampir semua lapangan olahraga yang ada di pinggir jalan menjadi ruko sehingga tempat untuk berolahraga di Yogja sangat kurang," ungkapnya. 

 

Lebih lanjut, ia  menyampaikan bahwa tanah lapang di Yogya kebanyakan dimiliki oleh warga sehingga mereka lebih memilih tanahnya digunakan untuk usaha atau dibangun ruko.

 

Namun, lebih lanjut,  ia menegaskan bahwa walapun memiliki kekurangan lapangan olahraga, mereka memaksimalkan lapangan olahraga yang ada dengan melengkapi sarana dan prasarana olahraga di Komplek Stadion Manda Krida. (skr, sc)/foto:singgih/iw.

 

BERITA TERKAIT
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...