Anggaran Pemasaran dan Pengembangan Destinasi Pariwisata Harus Proporsional
Anggota Komisi X DPR Dony Ahmad Munir mengingatkan Kementerian Pariwisata agar mengalokasikan anggaran antara pemasaran pariwisata dengan pengembangan destinasi pariwisata secara proporsional. Menurutnya, ada ketimpangan dalam alokasi anggarannya.
Demikian disampaikannya di sela-sela rapat kerja antara Komisi X dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (18/10/2016). Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Fakih (F-PKS).
“Harus ada proporsionalitas antara anggaran promosi dengan anggaran pengembangan destinasi pariwisata. Ini sangat jomplang, pengembangan destinasi kurang lebih hanya Rp 200 miliar, tapi promosi mencapai Rp 2 triliunan,” kritisi Dony.
Politisi F-PPP itu mengingatkan, anggaran promosi yang besar itu, harus dilihat efektivitasnya. Jika promosi melalui iklan, pameran atau melalui media lainnya, harus dilihat sejauh mana dampaknya terhadap pencapaian target kunjungan wisatawan.
“Secara kasat mata, memang bisa dilihat dari performa kedatangan wisatawan. Tapi harus ada penelitian secara khusus. Jika target wisatawan tercapai, berarti promosi efektif,” imbuh Dony.
Namun Dony kembali mengingatkan, harus diteliti lebih mendalam, peningkatan kunjungan wisatawan itu karena promosi yang dilakukan oleh Kemenpar, atau inisiatif dari pelaku pariwisata yang mempromosikan usahanya secara mandiri.
“Untuk menindaklanjuti lebih jauh, apakah tercapainya itu karena promosi, atau itu murni kreativitas pelaku pariwisata. Itu harus dikaji. Kita ingin efektifitas promosi itu diukur,” pesan Dony.
Politisi asal dapil Jawa Barat itu berharap, Kemenpar benar-benar hadir dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, dan meningkatkan devisa negara melalui berbagai kebijakan yang dibuat. Ia berharap, kebijakan mengenai promosi yang terlihat jor-joran, tidak membuat wisatawan kapok karena kecewa setelah mendatangi destinasi yang tidak sesuai ekspektasi.
“Jangan sampai nanti promosi jor-joran ketika wisatwan datang, mereka kecwa, sehingga hanya sekali datang. SDM juga memiliki peran yang penting. Harus diperkuat,” pesan Dony. (sf), foto : kresno/hr.