Promosi Saja Tak Cukup Tarik Minat Wisatawan
Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan mengatakan promosi pariwisata yang digencarkan oleh Kementerian Pariwisata, dinilai tak cukup untuk menarik wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Sebagaimana diketahui, anggaran promosi pariwisata tahun ini mencapai sekitar Rp 1 triliun.
“Promosi pariwisata saja tidak cukup. Karena persoalan yang mendasar dalam pariwisata itu adalah bagaimana menyiapkan masyarakat yang menerima kedatangan wisatawan. Perlu dilihat juga apakah SDM kita siap, dan infrastruktur sudah memadai apa belum,” kata Sofyan, saat rapat kerja dengan Menteri Pariwisata di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Politisi F-PDI Perjuangan itu khawatir, jika wisatawan, terutama wisman tidak mendapatkan pelayanan yang benar dan memuaskan, dan kemudian mempublikasikan pengalaman buruknya berwisata di media sosial, maka promosi yang digencarkan akan sia-sia. Karena promosi yang paling baik adalah promosi dari pengunjung yang pernah datang, dan merasa puas selama berwisata di Indonesia.
“Masyarakat harus bisa menerima kehadiran wisatawan. Sehingga program sadari wisata kepada masyarakat di sekitar destinasi pariwisara harus semakin digencarkan oleh Kemenpar,” imbuh Sofyan.
Politisi asal dapil Sumatera Utara itu menambahkan, masyarakat bisa memanfaatkan potensi wisatawan yang mengunjungi destinasi pariwisata. Misalnya, ketika wisatawan ingin melihat kebudayaan suatu daerah, bisa ditunjukkan melalui desa adat. Masyarakat setempat bisa menjual berbagai kerajinan tangan khas daerah, sehingga dapat membangkitkan ekonomi masyarakat.
Mengingat besarnya anggaran promosi, Sofyan menekankan pihaknya akan memperketat pengawasan dari program ini. Pihaknya juga akan mengevaluasi dari sisi efektivitas promosi, sehingga apakah berpengaruh atau tidak terhadap jumlah kunjungan wisatawan.
“Apakah selama ini promosi terjadi peningkatan jumlah wisatawan, atau malah tidak ada wisatawan yang datang. Namun yang menjadi catatan, kalau destinasi kita belum siap, mau bagaimanapun gencarnya promosi, dan biaya yang dikeluarkan, wisatawan cuma datang sekali, dan kemudian tidak datang lagi,” analisa Sofyan.
Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, pada pagu anggaran 2017, pihaknya mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 3,8 triliun. Padahal dalam APBN-P 2016 anggaran yang didapat sebesar Rp 4,2 triliun. (sf) foto: azka/mr.