Dewan Ajak Masyarakat Tingkatkan Minat Baca
Anggota Komisi X DPR RI Dwita Ria Gunadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membantu meningkatkan minat baca di Indonesia. Pasalnya, berdasarkan data UNESCO, minat baca di Indonesia sangat memprihatinkan.
“Minat baca Indonesia sangat rendah hanya 0,001 persen, artinya dari 1000 orang Indonesia hanya satu orang yang memiliki minat baca,” kata Dwita dalam rilisnya kepada Parlementaria, Kamis (11/8/2016).
Pernyataan Dwita tersebut dikemukakannya, saat menjadi narasumber dalam acara Safari Gemar Baca yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), di Gedung Pusiban Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, Lampung, baru-baru ini. Hal ini sekaligus dalam rangka kunjungan reses Anggota DPR.
Politisi F-Gerindra ini menambahkan, sebagai mitra kerja Perpustakaan Nasional senantiasa mendukung program yang digaungkan oleh Perpusnas RI, terutama terkait anggaran fungsi pendidikan. Ia mengungkapkan, pada APBN-P tahun 2016, seluruh Kementerian/Lembaga mengalami pemangkasan anggaran. Namun Komisi X DPR justru menambah anggaran untuk perpustakaan nasional sebesar Rp 200 milliar.
“Penambahan anggaran ini untuk penguatan literasi melalui pembudayaan gemar membaca dengan kegiatan antara lain perpustakaan komunitas, perpustakaan keagamaan, perpustakaan keliling, perpustakaan lapas, perpustakaan daerah 3T, sosialiasi pembudayaan gemar membaca dan lainnya,” jelas Dwita.
Dalam acara ini, Dwita bersama Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim, serta jajaran SKPD di bidang perpustakaan juga berkesempatan meresmikan rumah Baca yang ada Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur untuk Komunitas Baca Insan Cita Melinting.
“Saya berharap dengan adanya rumah baca ditengah masyarakat akan membantu, memudahkan dan mendekatkan masyarakat dengan sumber bacaan,” ujar Dwita Ria.
Politisi asal dapil Lampung ini mengatakan, untuk membangun fisik perpustakaan itu relatif mudah, namun menjadikan buku-buku itu disenangi untuk dibaca memerlukan strategi tertentu.
“Dengan kata lain diperlukan sumber daya manusia yang mampu mengelola rumah baca atau perpustakaan yang ada. Saya akan secara terus menerus memantau rumah baca ini supaya bisa berkembang, salah satunya dengan pendekatan dengan pihak-pihak yang secara teknis mampu memberikan pembelajaran bagi pengelolah rumah baca,” ungkap Dwita.
Masih dalam rangkaian kunjungan resesnya di dapilnya, Dwita juga berkesempatan meninjau langsung bantuan alat-alat pembuat tusuk sate inovasi mahasiswa KKN Fakultas Teknik Unila di Desa Sidomulyo, Lampung Selatan. Dwita mengapresiasi bantuan alat hasil inovasi mahasiswa KKN Unila untuk pembuatan tusuk sate yg berupa oven, pemotong bambu dan peruncing.
“Saya sangat apresiasi kepada Tim Pendamping KKN dari Unila karena alat yg dibuat bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi menjadi lebih baik. Semoga bisa diikuti mahasiswa lainnya untuk ikut menciptakan alat-alat yang dapat membantu palaku industri UMKM di Lampung,” imbuhnya.
Dwita menambahkan, dengan adanya sinergi antara Perguruan Tinggi, pemerintah dan pelaku UMKM, ia yakin hal ini bisa meningkatkan lapangan pekerjaan di pedesaan sehingga mengurangi pengangguran. Pada kesempatan ini, Dwita juga memberikan bantuan kepada kelompok pemuda untuk menambah peralatan yang dibutuhkan. Ia berharap, kelompok UMKM ini bisa menjadi inspirator dan motivator bagi pemuda-pemuda di Kabupaten Lampung Selatan. (sf), foto : sofyan/hr.