Pemerintah Diminta Kembangkan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal

25-07-2016 / KOMISI X

Obyek wisata Goa Kreo menjadi primadona dari obyek wisata di Kota Semarang, Jawa Tengah. Primadona, karena bentuknya yang sangat indah dan mengesankan. Seperti kera (monyet) ekor panjang yang masih liar, keindahan bagian kawasan waduk buatan Jatibarang dan jembatan penyeberangannya serta keindahan matahari ketika sunset tiba.
 

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih (F-PKS) kepada pers disela-sela peninjauan ke Goa Kreo, Semarang, Jum'at (22/7'2016).
 

"Pariwisata menjadi salah satu komoditas perekonomian yang terus berkembang untuk menyokong keuangan Indonesia, bisa dilihat dari jumlah wisatawan asing yang berdatangan ke Indonesia, dan ini menjadi bukti majunya sektor pariwisata di republik ini," ungkap politisi F-PKS.
 

Terkait dengan hal tersebut, ia berharap agar pariwisata berbasis kearifan lokal Indonesia semakin dikenal oleh dunia. Menurut politisi asal Dapil Jateng IX, Indonesia memiliki sebuah eksotisme alam yang berharga. Ia memberi contoh, tidak banyak wisata di dunia yang menyuguhkan alam lengkap dengan kehidupan asli monyet seperti yang disaksikan sekarang ini di Goa Kreo, Semarang.
 

"Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, karena keunikan ekosistem itu tidak ada di negara lain selain di Indonesia," ujarnya.
 

Di Inggris kalau mau melihat monyet hanya di kebun binatang. "Itu kata mereka lho, turis yang datang kesini (Goa Kreo). Jadi ketika mereka datang ke Goa Kreo mereka heran dan merasa takjub," ungkap Fikri seraya menambahkan ini peluang buat kita untuk mengembangkan wisata.
 

Kekayaan yang ada di Indonesia tidak terkecuali Jawa Tengah, menurutnya, merupakan modal awal untuk bisa membuat sebuah sosioentrepreneur. Kebudayaan, alam, lingkungan bahkan pola hidup masyarakat mampu untuk dijadikan destinasi pariwisata.
 

Sementara aktivis pariwisata Jawa Tengah, Yos mengatakan bahwa Jawa Tengah mempunyai potensi untuk memiliki banyak destinasi wisata alam yang sekaligus menyuguhkan budaya dan keanggunan masyarakat.


Selain itu, sambungnya, infrastruktur untuk menunjang pariwisata harus terus diperbaiki oleh pemerintah atau swadaya masyarakat.
 

"Jadi banyak masyarakat yang sudah sadar akan potensi wisata daerahnya. Tapi masih kesulitan dalam promosi wisata, jadi belum banyak yang tahu kalau disitu ada wisata," ungkapnya.
 

Goa Kreo merupakan wisata alam dan sejarah di Kota Semarang, berlokasi diatas bukit dan seolah menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk empat koloni monyet. Goa Kreo berpadu dengan Waduk Jatibarang yang selesai dibangun pada tahun 2013 dan tidak hanya menjadi wisata alam yang menyediakan pemandangan landscape perbukitan dan pohon, akan tetapi juga perpaduan air dan bumi.
 

Usai berkunjung ke Waduk Jatibarang dan Goa Kreo, Tim Kunspek Komisi X melanjutkan peninjauan ke komplek Candi Gedong Songo, Kabupaten Semarang.(iw)/foto:iwan armanias/iw.

BERITA TERKAIT
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...