Panja Pariwisata Komisi X Identifikasi Pengembangan Pariwisata Mandalika
Panja Pemasaran dan Destinasi Pariwisata Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Nusa Tenggara Barat, guna mendapatkan gambaran permasalahan implementasi pelaksanaan ketentuan perundang-undangan, serta data dan fakta capaian kinerja pengembangan pariwisata di wilayah Lombok Tengah, khususnya didaerah Mandalika, NTB.
“Selain untuk memetakan dan mengidentifikasi strategi pengembangan pariwisata juga untuk memperoleh masukan dari pemangku kepentingan dalam rangka merumuskan rekomendasi Panja Komisi X,” ujar Teuku Riefky Harsya selaku Ketua Tim Kunker Spesifik sekaligus Ketua Komisi X DPR saat memberikan sambutan rapat di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jum’at (27/5).
Hadir dalam acara ini Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar RI, Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Perwakilan dari PT. Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), Kadin Kebudayaan dan Pariwisata NTB, serta beberapa Organisasi Kepariwisataan.
Teuku Riefky mengatakan, Komsi X DPR RI telah membentuk Panja Pemasaran dan Destinasi Pariwisata pada tanggal 13 April 2016, yang merupakan amanat Keputusan Raker Komisi X DPR RI dengan Menteri Pariwisata RI.
“Yang menjadi latar belakang pembentukan Panja ini antara lain adalah adanya pembangunan pengembangan pariwisata Indonesia yang diharapkan dapat menjadi pilar penerimaan devisa Negara hingga mampu mencapai posisi ketiga selain kegiatan ekspor dan perdagangan jasa,” jelasnya.
Menurutnya, Selama kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, devisa pariwisata terhadap 11 ekspor barang terbesar menduduki posisi lima besar setelah minyak dan gas bumi, batu bara, kelapa sawit, dan karet olahan. Untuk periode tahun 2013 dan tahun 2014, devisa pariwisata naik ke posisi keempat setelah minyak dan gas bumi, batu bara, dan kelapa sawit.
Sementara untuk tahun 2015 sedang dalam proses perhitungan dan penyusunan laporan. Dan target Pemerintah untuk tahun 2016 dan pada tahun selanjutnya, devisa pariwisata diharapkan dapat naik menjadi posisi ketiga.
Untuk mencapai hal itu, APBN 2016 mengaloksasikan anggaran pemasaran pariwisata mancanegara meningkat hampir 300% dibandingkan dengan tahun 2015. Anggaran tahun 2016 adalah sebesar 2,955 trilyun rupiah, sementara untuk tahun 2015 sebesar 1 trilyun rupiah.
“Dengan peningkatan alokasi anggaran tersebut, maka pengawasannya juga perlu ditingkatkan agar penggunaan anggaran tersebut dapat diidentifikasi dan ditelusuri secara akurat yang pada akhirnya penggunaan anggaran tersebut adalah rasional dalam mewujudkan target yang telah ditetapkan, dan Mandalika merupakan 1 dari 10 destinasi baru yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.” tutur politisi partai Demokrat tersebut.
Ikut serta dalam Tim Kunspek ini adalah Wakil Ketua Komisi X Ferdiansyah, anggota Komisi X Ridwan Hisyam, Mujib Rohmat dari FPG, Asdi Narang, Wayan Koster, My Esti Wijayati (F-PDIP), Jamal Mirdad (F-GERINDRA), Venna Melinda ((F-PD), Helmy Faisal Zaini (F-PKB), dan Surahman Hidayat (F-PKS). (dep,mp)/foto:devi/iw.