Ekosistem Raja Ampat Harus Tetap Terjaga

24-03-2016 / KOMISI X

Anggota Komisi X DPR RI Dwita Ria Gunadi khawatir, semakin meningkatnya kunjungan wisatawan, baik wisatawan nusantara, maupun wisatawan mancanegara, dapat merusak ekosistem alam di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Pasalnya, Raja Ampat memiliki potensi wisata yang sangat menakjubkan dan harus tetap terjaga.

 

“Jangan sampai kunjungan wisata menganggu ekosistem yang ada di Raja Ampat, karena di sana memiliki banyak keunikan, terutama alam dan budayanya,” tegas Ria, usai mengunjungi Batu Pensil, salah satu destinasi wisata di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (22/3/2016).

 

Selain ekosistem, politisi F-Gerindra ini juga khawatir, kunjungan wisatawan itu juga menganggu kebudayaan yang sudah ada di Papua Barat. Ia berharap, kebudayaan lokal jangan sampai terpengaruh dengan hadirnya wisatawan yang berasal dari luar bumi cenderawasih.

 

“Jangan sampai kedatangan kunjungan wisatawan, menggeser kebudayaan yang ada,” imbuh Ria.

 

Di satu sisi, Ria juga menyoroti mahalnya biaya untuk kunjungan wisata ke Raja Ampat. dirinya berharap, Pemerintah Daerah setempat dapat membuat regulasi, agar kunjungan ke Raja Ampat dapat dipermudah dan dipermurah, terutama untuk wisatawan nusantara.

 

“Bagaiman wisnusa mau menikmati keindahan alam negaranya sendiri, jika biaya ke Raja Ampat serba mahal. Dan sebaiknya, sebelum wisatawan berangkat menuju Raja Ampat, mencari informasi mengenai biayanya, jadi jangan sampai setelah di sana, kekurangan biaya,” kritisnya.

 

Walaupun Raja Ampat dikatakan sudah dikenal di berbagai belahan dunia, politisi asal dapil Lampung itu juga berharap agar promosi  tetap digencarkan. Sehingga, menjadi pilihan wisatawan, selain ke Bali. “Namun dengan catatan, diimbangi juga peningkatan fasilitas dan sumber daya manusia,”tegasnya.

 

Sementara iti, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo menerangkan, dari 1846 pulau di Papua Barat, hanya 35 pulau yang berpenduduk.

 

“Di mata wisatawan, Raja Ampat sudah sangat terkenal, bahkan juga sudah dikenal di dunia. Raja Ampat menjadi terkenal, karena memiliki keanekaragaman hayati terlengkap di dunia,” jelasnya.

 

Ditambahkannya, Raja Ampat memiliki 1247 jenis ikan, 533 jenis koral dan 699 molusca, hingga pari manta. Selain keindahan bawah laut, Raja Ampat juga memiliki hutan yang masih perawan, dan 2 burung cenderawasih endemik.

 

Kunjungan kerja ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS), dan diikuti oleh Anggota Komisi X DPR, diantaranya Wiryanti Sukamdani (F-PDI Perjuangan), dan Bambang Sutrisno (F-PG). Dari F-Gerindra ada Nuroji dan Sri Meliyana, kemudian F-PAN diwakili Laila Istiana dan Yayuk Basuki. Berikutnya Lathifah Shohib dan Krisna Mukti dari F-PKB, Elviana (F-PPP), dan Ferry Kase (F-Hanura). (sf,nt) foto:sofyan/hr.

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...