Sutan Adil: Kita Harus Perang Melawan Narkoba
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra menegaskan kepada seluruh lapisan masyarakat, agar berperang melawan peredaran narkoba. Pasalnya, peredaran narkoba ini sudah menjadi ancaman serius bagi kehidupan bangsa.
Demikian dikatakan Sutan, usai mendampingi Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon (F-Gerindra) menerima sejumlah perwakilan civitas akademika Perguruan Tinggi dan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang tergabung dalam Asosiasi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena), di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
“Narkoba telah menjadi ancaman yang sangat serius. Karena ini yang akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan kita di masa mendatang. Kita harus sangat serius, dan harus perang melawan narkoba,” tegas Sutan.
Politisi F-Gerindra ini mengapresiasi kehadiran Artipena yang bersinergi dengan BNN, yang diharapkan dapat mengawal mahasiswa di Perguruan Tinggi, agar tidak terlihat dalam dunia gelap narkoba.
“Begitu mahasiswa sudah masuk ke jenjang Perguruan Tinggi, tentu perlu pembinaan. Perlu dilakukan sesuatu langkah agar mereka menyadari bahwa narkoba merupkan musuh terbesarnya. Tapi ini bukan hanya tugas komponen di Perguruan Tinggi saja, tapi seluruh lapisan masyarakat,” tegas Sutan.
Untuk itu, politisi asal dapil Jambi itu akan senantiasa mendukung kegiatan Artipena, termasuk rencana gelaran Rakernas Artipena di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada pertengahan April mendatang. Ia juga akan mengajak mitra Komisi X DPR, untuk memberi dukungan, baik dari sisi regulasi maupun anggaran.
“Saya akan memberi dukungan secara regulasi, dan mendorong alokasi anggaran, sehingga pergerakan organisasi relawan yang ditangani para professional yang ikhlas ini, dapat berjalan hingga ke daerah-daerah. Saya memberi apresiasi kepada Artipena, karena telah menghadirkan solusi dari masalah peredaran narkoba,” tutup Sutan.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Lingkungan Pendidikan Badan Narkotika Nasional (BNN), Sulastiana mengatakan, Perguruan Tinggi merupakan stakeholder penanganan darurat narkoba di Indonesia. Mengingat, sekian persen penyalahguna narkoba itu ada di Perguruan Tinggi.
“Tidak terlepas dari mahasiswa saja, orientasi dari penanganan masalah narkoba di kampus. Seluruh komponen kampus juga dengan mudah terjangkit penyalahgunaan narkoba,” kata Ana, panggilan akrab Sulastiana.
Dalam konteks Tridarma Perguruan Tinggi, tambah Ana, kampus dpaat melakukan kegiatan program penelitian, pendidikan, pengabdian masyarakat, termasuk dalam kurikulum, untuk melakukan pemberantasan narkoba.
“Dengan adanya Artipena ini, yang merupakan asosiasi pertama dari Perguruan Tinggi, ini akan dapat menggerakkan semua program dan kegiatan Pemberantasan Penggunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN),” jelas Ana.
Pertemuan ini diikuti oleh beberapa perwakilan perguruan tinggi, diantaranya Zirmansyah (Universitas Al Azhar), Agus Purwanggana (Universitas Pancasila), Teddy Oswari (Universitas Gunadarma), Mashadi Said (Universitas Azzahra), Mukhlis Catio (Universitas Islam As-Syafi’iyah), dan Ghazaly (Universitas Mercu Buana). (sf) ,foto: jaka/hr.