UGM Butuh SDM Untuk Penuhi Rasio Ideal Universitas Kelas Dunia

29-12-2015 / KOMISI X

Universitas Gajdah Mada (UGM) sebagai perguruan tinggi negeri berbadan hukum  memiliki tanggung jawab yang lebih itu diantaranya dengan menggunakan otonomi akademik dan otonomi non akademik. Perguruan tinggi berbadan hukum ini semestinya bisa masuk rangking  500 besar dunia. Saat ini UGM menempati posisi ke 512 perguruan tinggi di dunia.

“Dari evaluasi yang kami lakukan kenapa belum bisa masuk ke perguruan tinggi rangking dunia salah satu penyebab signifikannya adalah rasio antara dosen dan mahasiswa  yang masih terlalu kecil, ini tidak memenuhi standar kelas dunia,” ungkap  Rektor UGM Dwikorita Karnawati saat pertemuan Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI dengan Rektor Perguruan Tinggi Negeri  di UPN Yogyakarta, Senin (21/12/2015).

Rasio dosen dan mahasiswa di UGM saat ini, kata Dwi, bervariasi dimana  rata-rata satu 1 : 20 sampai 1 : 30. Untuk meraih ranking 500 besar dunia rasionya harus dibawah itu. “Sebagai perguruan tinggi  kerakyatan UGM  tidak bisa langsung memangkas  bahwa ini nggak boleh masuk, karena kebutuhan untuk masuk perguruan tinggi itu selalu melampaui kemampuan kami dari segi SDM,” tandasnya.

Ia menjelaskan,  mulai tahun depan UGM  akan sedikit mengurangi penerimaan mahasiswa atau mempersiapkan alternatif  lain yaitu  memohon ke Kementerian PAN  agar bisa menerima pegawai negeri tambahan  untuk mengimbangi rasio tersebut. 

Peta terakhir SDM di UGM, lanjut Dwi,  ternyata lebih dari  15% SDM  usianya sudah 60 tahun keatas. Jadi piramida demografi  UGM  sudah mulai  memberat di bagian kepala.  “Ini merupakan early warning bahwa perlu segera adanya peremajaan SDM dan pembinaan SDM yang mudah dan sekitar 50% ke bawah kami perlu membina untuk cepat menjadi associate profesor jadi sekarang masih assistant profesor dan nanti perlu segera pengisi kepala yang semakin membesar dan akan hilang itu perlu kami tingkatkan,” paparnya.

“Pointnya yang perlu kami sampaikan disini bahwa kebutuhan SDM untuk memenuhi rasio  ideal universitas kelas dunia, sekaligus juga tanpa meninggalkan kepentingan rakyat, jangan sampai demi kelas dunia lalu mahasiswanya yang seharusnya masuk menjadi tidak boleh masuk itu kan juga tidak bisa,” jelasnya. 

Terkait hal tersebut, Ketua Tim Komisi X DPR Abdul Kharis Almasyhari berjanji akan membantu untuk membicarakan masalah kebutuhan SDM UGM dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir selain anggota Tim Komisi X yaitu Rektor UPN, Rektor ISI, Wakil Rektor UNY, Kopertis, dan wakil Kementerian Riset dan Dikti. (sc), foto : suciati/parle/hr.

 

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...